Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Perkasa Rp15.586 per Dolar AS Hari Ini

Nilai tukar rupiah menguat ke level Rp15.586 per dolar AS saat penutupan perdagangan Kamis, (24/10/2024).
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup menguat ke Rp15.586 per dolar AS pada Kamis (24/10/2024). Rupiah ditutup menguat bersamaan dengan sejumlah mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (24/10/2024), nilai tukar rupiah menguat 0,27% atau 42,5 poin ke Rp15.586 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar susut 0,20% ke level 104,22.

Adapun beberapa mata uang kawasan Asia lainnya yang ikut menguat di antaranya yen Jepang sebesar 0,38%, dolar Singapura sebesar 0,23%, dan dolar Taiwan sebesar 0,02%.

Selain itu, won Korea turut menguat 0,26% disusul penguatan yuan China dan baht Thailand masing-masing sebesar 0,25% dan 0,27%.

Di sisi lain, beberapa mata uang Asia lainnya mengalami pelemahan seperti peso Filipina dan ringgit Malaysia, masing-masing terkoreksi 0,05% dan 0,03%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah pada penutupan perdagangan turut dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan dari The Fed akhir tahun ini.

“Pasar memperkirakan peluang 88,9% untuk pemotongan 25 basis poin pada pertemuan Fed November, dengan peluang 11,1% bahwa bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil, menurut FedWatch Tool CME,” kata Ibrahim lewat siaran pers, Kamis (24/10/2024).

Sementara itu, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia akan stabil berada di level 2,3% hingga akhir tahun 2024.

Adapun dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024 yang di terbitkan IMF inflasi Indonesia di 2025 diramal di level 2,5%.

Sementara itu, untuk tingkat inflasi global diproyeksikan mencapai 3,5 persen pada akhir tahun 2025, di bawah tingkat rata-rata 3,6 persen pada tahun 2000 dan 2019.

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan tetap stabil pada 3,2 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Adapun, Bank Indonesia (BI) berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5%.

“Sedangkan untuk  perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang  Rp15.540 sampai dengan Rp15.600,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper