Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah Rp15.626 di Hadapan Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp15.626 per dolar AS pada Rabu (23/10/2024).
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp15.626 per dolar AS pada Rabu (23/10/2024). Rupiah ditutup melemah di saat dolar menguat.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (23/10/2024), nilai tukar rupiah melemah 0,38% atau 59,5 poin ke Rp15.626 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar menguat 0,26% ke level 104,35.

Adapun beberapa mata uang kawasan Asia ditutup bervariasi sore ini. Yen Jepang ditutup melemah 0,93%, dolar Hong Kong menguat 0,03%, dolar Singapura melemah 0,25%, dan dolar Taiwan melemah 0,09%.

Lalu won Korea Selatan melemah 0,24%, peso Filipina ditutup turun 0,15%, yuan China melemah 0,05%, ringgit Malaysia turun 0,49%, dan baht Thailand melemah 0,57% sore ini.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen datang dari imbal hasil AS yang lebih tinggi, arus masuk aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik, dan ekonomi AS yang relatif tangguh. Namun, faktor-faktor ini diperkirakan akan segera berakhir, sehingga menghambat pergerakan dolar AS.

Tanda-tanda ketahanan terkini dalam ekonomi AS memicu peningkatan taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, lebih kecil dari pemangkasan 50 bps yang terlihat pada September lalu. Traders juga terlihat memperkirakan suku bunga terminal yang lebih tinggi.

Para traders bersiap untuk pemilihan presiden yang ketat. Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump terlihat mengungguli calon dari Partai Demokrat Kamala Harris, menurut beberapa jajak pendapat terbaru dan pasar prediksi daring.

Namun, para analis masih melihat persaingan terlalu ketat untuk diprediksi, dengan sekitar dua minggu tersisa hingga pemungutan suara.

Dari dalam negeri, International Monetary Fund atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sebesar 5,1% pada 2029. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 diperkirakan tetap 5,0% atau stagnan dari tahun lalu.

Perkiraan IMF ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan. Misalnya, pada 2025 laju ekonomi diperkirakan hanya mencapai 5,1%. 

Bahkan, IMF memproyeksikan pada 2029 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap di 5,1%. Seperti diketahui, 2029 merupakan akhir masa jabatan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut Ibrahim, proyeksi IMF itu seolah menunjukkan bahwa ambisi Prabowo masih cenderung sulit tercapai.

Adapun, indikator lainnya yang diproyeksikan oleh IMF adalah inflasi Indonesia akan stabil di 2,3% pada 2024. Lalu, neraca transaksi berjalan 2024 diperkirakan -1,0%, dan tingkat pengangguran pada 2024 sebesar 5,2%.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan diperdagangkan fluktuatif, dan ditutup melemah pada rentang Rp15.610-Rp15.720 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper