Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 24 Oktober 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2024).
Karyawan memperlihatkan Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (21/10/2024)./ JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (21/10/2024)./ JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2024). Apa saja faktor penekannya?

Mengutip data Bloomberg, Rabu (23/10/2024), nilai tukar rupiah melemah 0,38% atau 59,5 poin ke Rp15.626 per dolar AS pada perdagangan Rabu (23/10/2024). Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar menguat 0,26% ke level 104,35.

Adapun beberapa mata uang kawasan Asia ditutup bervariasi sore ini. Yen Jepang ditutup melemah 0,93%, dolar Hong Kong menguat 0,03%, dolar Singapura melemah 0,25%, dan dolar Taiwan melemah 0,09% terhadap dolar AS.

Lalu won Korea Selatan melemah 0,24%, peso Filipina ditutup turun 0,15%, yuan China melemah 0,05%, ringgit Malaysia turun 0,49%, dan baht Thailand melemah 0,57% sore ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2024), rupiah akan diperdagangkan fluktuatif, tetapi berpotensi ditutup melemah pada rentang Rp15.610-Rp15.720 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan sentimen datang dari imbal hasil AS yang lebih tinggi, arus masuk aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik, dan ekonomi AS yang relatif tangguh. Tanda-tanda ekonomi AS memicu peningkatan taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, lebih kecil dari pemangkasan 50 bps pada September lalu.

Terkait dengan ekonomi dalam negeri, International Monetary Fund atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sebesar 5,0% pada 2024 dan 5,1% pada 2029.Menurut Ibrahim, proyeksi IMF itu seolah menunjukkan bahwa ambisi Prabowo mencapai pertumbuhan ekonomi 8% masih cenderung sulit tercapai.

Adapun, indikator lainnya yang diproyeksikan oleh IMF adalah inflasi Indonesia akan stabil di 2,3% pada 2024. Lalu, neraca transaksi berjalan 2024 diperkirakan -1,0%, dan tingkat pengangguran pada 2024 sebesar 5,2%.

Terpisah, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan fluktuasi pasar masih akan terus berlanjut yang disebabkan oleh faktor eksternal. Salah satunya, pasar memperkirakan sekitar 90% kemungkinan bahwa The Fed akan memilih penurunan suku bunga yang lebih moderat sebesar 25 basis poin (bps) pada November 2024, setelah memangkas 50 bps pada September.

“Kepastian waktu pemangkasan suku bunga The Fed akan menentukan kondisi pasar keuangan dan volatilitas rupiah ke depannya,” katanya, Rabu (23/10/2024).

Dari sisi politik, ada kekhawatiran terkait potensi terpilihnya kembali Donald Trump, termasuk kekhawatiran tentang meningkatnya defisit fiskal dan inflasi, yang dapat berdampak negatif pada obligasi negara. Dengan kondisi global tersebut, Andry memperkirakan bahwa ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dapat berlanjut pada tahun ini.

“Dengan asumsi bahwa kebijakan The Fed akan menurunkan Fed Funds Rate menjadi 4,5%, BI Rate menjadi 5,75%,” kata Andry.

Dia juga memperkirakan nilai tukar rupiah dapat mencapai kisaran Rp15.400-Rp15.700 per dolar AS dan imbal hasil obligasi domestik pada kisaran 6,4%-6,6% pada akhir 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper