Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah menuju level Rp7.760,95 pada perdagangan Rabu (11/9/2024). Pelemahan indeks komposit sejalan dengan penurunan saham TPIA, AMMN, dan BBRI.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 0,43 poin atau 0,01% menuju posisi 7.7760,95. Sepanjang hari ini, indeks komposit dibuka pada level 7.761,38 dan sempat menyentuh posisi tertingginya yakni 7.802,47.
Tercatat, sebanyak 225 saham menguat, 351 saham menurun, dan 220 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada di level Rp13.381,80 triliun.
Dari saham berkapitalisasi jumbo, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) memimpin pelemahan lewat penurunan harga sebesar 3,50% menuju level Rp8.950 per saham.
Penurunan tersebut diikuti saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang melorot 2,13% menjadi Rp10.325 per saham, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) membukukan koreksi sebesar 1,43% menuju posisi Rp5.175.
Sementara itu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) masih menguat dengan kenaikan 3,48% menuju Rp11.900. Peningkatan tersebut diikuti oleh saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang naik 1,72% ke Rp7.375 per lembar.
Baca Juga
Selanjutnya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terapresiasi 0,72% ke Rp10.425 dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 0,33% menjadi Rp3.040.
Saham top gainers pada perdagangan hari ini dihuni oleh PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) yang melesat 33,33% ke Rp124. Posisi itu disusul saham PT Grand House Mulia Tbk. (HOMI) yang naik 32% menuju Rp264 per lembar.
Adapun penghuni saham paling boncos atau top losers hari ini adalah PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. (MTWI) yang merosot 14,81% ke level Rp63. Berikutnya ada saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) lewat penurunan 11,50% ke Rp400.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa pada sesi pertama perdagangan hari ini, indeks komposit telah ditutup melemah 0,10% ke level 7.753,56.
Secara teknikal, kata Valdy, terdapat penyempitan positive slope pada indikator MACD seiring dengan pembentukan long upper shadow pada candlestick IHSG yang mengindikasikan adanya tekanan jual, sehingga IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya pada sesi kedua.
-------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.