Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa (27/8/2024) diprediksi fluktuatif namun akan di tutup menguat di rentang Rp15.370—Rp15.460, ditopang beberapa sentimen baik dalam maupun luar negeri.
Pada perdagangan Senin (26/8), rupiah ditutup menguat dengan naik 0,34% atau 53 poin ke posisi Rp15.438,5 per dolar AS.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,33%, won Korea menguat 0,16%, yuan China menguat 0,01%, dan baht Thailand melemah 0,09%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah bakal fluktuatif untuk perdagangan Selasa (27/8). Kendati begitu, dia meramalkan rupiah bisa ditutup menguat di rentang Rp15.370 sampai dengan Rp15.460.
Secara domestik, kata Ibrahim, fundamental ekonomi nasional relatif kuat. Unsur-unsur itu di antaranya pertumbuhan ekonomi yang sehat, inflasi yang rendah serta imbal hasil dari instrumen investasi yang tinggi.
“Hal ini dapat dilihat dari nilai tukar rupiah yang tak terkontraksi terlalu dalam dan kembali menguat setelah sentimen global mulai mereda,” kata Ibrahim lewat keterangan tertulis, Senin (26/8/2024).
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, mayoritas pasar keuangan merespons positif prospek penurunan suku bunga Amerika Serikat usai Federal Reserve memberikan kejelasan terhadap pemangkasan pada bulan September 2024.
Melansir Bloomberg, Senin (26/8/2024), pasar saham di Asia menguat usai Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole pekan lalu mengatakan waktunya telah tiba untuk beralih ke pelonggaran moneter. Sikap dovish The Fed juga mendorong penguatan yen terhadap dolar AS. Di sisi lain, pasar saham Jepang melemah karena yen yang menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng menguat 0,83% pada pukul 10.10 WIB, sedangkan indeks Straits Times Singapura menguat tipis 0,03%.
Pasar uang menyarankan para pedagang melihat peluang 70% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dan peluang 30% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September, menurut alat FedWatch CME Group.
Data Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan Juli yang sangat dinantikan pada pekan ini, yang merupakan ukuran inflasi pilihan bank sentral, dapat memberikan lebih banyak wawasan mengenai arah pelonggaran kebijakan.
Rupiah ditutup melemah 0,35% atau 56,5 poin ke level Rp15.495 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,02% ke level 100,87.
Rupiah masih bertahan di zona merah dengan turun 54 poin atau 0,35% ke level Rp15.492,5 pukul 13.28 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah tipis 0,01% ke level 100,85.
rupiah masih tertekan dengan melemah 44,5 poin atau 0,29% ke level Rp15.483 per dolar AS pada pukul 12.03 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,01% ke level 100,86.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 75,5 poin atau 0,49% ke level Rp15.331 per dolar AS pada pukul 09.06 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS juga melemah 0,01% ke level 100,84.