Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) dinilai rawan mengalami pelemahan akibat aksi ambil untung investor pada perdagangan Jumat (16/8/2024). Phintraco Sekuritas menyarankan sejumlah saham untuk dicermati investor pada hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berada pada posisi 7.435,77 atau turun 0,36% pada akhir perdagangan Kamis (15/8/2024). Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada rentang 7.435-7.460.
Tim Analis Phintraco Sekuritas memaparkan pergerakan IHSG pada Kamis (15/8/2024) tersebut menunjukan respons mixed pasar terhadap data ekonomi domestik.
BPS mengumumkan surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami penurunan ke US$470 juta pada Juli 2024 dari US$2,39 miliar pada Juni 2024. Akan tetapi, kondisi tersebut diikuti oleh kenaikan nilai ekspor dan impor yang jauh di atas ekspektasi.
Nilai ekspor tumbuh 6,46% year-on-year (YoY) pada Juli 2024, sedangkan nilai impor tumbuh 11,07% YoY pada Juli 2024. Peningkatan nilai ekspor relatif sesuai ekspektasi menyusul perbaikan data serupa yang lebih dulu dicatatkan oleh China.
Masih dari dalam negeri, pasar mengantisipasi kebijakan suku bunga Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (21/8/2024) jelang pemangkasan suku bunga acuan the Fed pada September 2024.
Baca Juga
Beberapa kali sebelumnya, BI cenderung bergerak lebih awal dari The Fed sehingga pasar berspekulasi bahwa BI berpeluang pangkas suku bunga acuan dalam pertemuan tersebut.
“IHSG rawan pullback akibat aksi profit taking dalam jangka pendek pada Jumat [16/8/2024],” tulisnya dalam riset, Jumat (15/8/2024).
Secara teknikal, lanjutnya, koreksi Kamis (15/8) membuka peluang pembentukan death cross di overbought area pada indikator Stochastic RSI dan keberadaan strong resistance di 7.450.
Pada hari ini, IHSG diproyeksi Phintraco Sekuritas bergerak dengan level resistance 7.450, pivot 7.400, dan support 7.340.
Phintraco Sekuritas memberi rekomendasi saham-saham yang dapat diperhatikan pada Jumat (16/8/2024) meliputi ANTM, INCO, TINS, PANI, dan JPFA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.