Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BCA (BBCA) Buka-bukaan Prospek IPO Anak Usaha Usai Merger

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan merger anak usaha, yakni PT BCA Finance (BCAF) dan PT BCA Multi Finance (BCAMF).
Presiden Direktur BCA (BBCA) Jahja Setiaatmadja dalam Konferensi Pers Kinerja Semester I/2024, Rabu (24/7/2024)/tangkapan layar
Presiden Direktur BCA (BBCA) Jahja Setiaatmadja dalam Konferensi Pers Kinerja Semester I/2024, Rabu (24/7/2024)/tangkapan layar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan menggabungkan atau merger anak usaha di industri pembiayaan, yakni PT BCA Finance (BCAF) dan PT BCA Multi Finance (BCAMF). Setelah merger, apakah terdapat proyeksi anak usaha bank jumbo tersebut melantai di bursa (initial public offering/IPO)?

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan tujuan merger dua perusahaan pembiayaan itu adalah untuk efisiensi bisnis. "Tadinya ada yang fokus ke motor dan fokus ke mobil. Daripada dua cost, makanya kami gabung," ujarnya setelah acara konferensi pers BCA Expo pada Jumat (16/8/2024).

Menurutnya, setelah merger anak usaha BBCA di sektor pembiayaan itu diharapkan bisa semakin meningkatkan kinerja bisnis. "Proyeksi kinerja diharapkan lebih baik, tidak ada target, yang penting efisiensi. Cost diturunkan profit, lebih baik," tutur Jahja.

Seiring dengan merger kedua anak usaha BBCA itu, aset makin besar. Namun, Jahja mengatakan perusahaan gabungan itu nantinya belum direncanakan untuk IPO. Sebab, bisnis pembiayaan atau multifinance belum begitu diminati pasar.

"Belum ada rencana IPO. Jenis bisnis tipe itu [multifinance] susah marketnya, tidak terlalu oke," kata Jahja.

Menurutnya, BCA tidak mau merugikan investor apabila perusahaan multifinance hasil merger itu melantai di bursa. "Kalau masuk IPO pasti hot. Akan tetapi kalau kalau tidak bisa pertahankan harganya, ya kami enggak mau," ujarnya.

Sebelumnya, dalam prospektus yang dipublikasikan 1 Juli 2024, penggabungan BCAF dan BCAMF direncanakan efektif berlaku pada 1 September 2024. “Kami per September rencana akan merger dengan BCA Multi Finance, kalau semua persyaratan sudah dipenuhi dan disetujui pihak berwenang,” kata Direktur Utama BCAF Roni Haslim, pekan lalu (9/8/2024).

Rencananya, usai penggabungan, BCAF akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity) dalam rangka memperkokoh bisnis pembiayaan otomotif. Dengan masuknya BCAMF, jelas Roni, BCAF akan mulai mengembangkan pembiayaan kendaraan untuk jenis roda dua.

Selama ini, pembiayaan BCAF fokus pada kredit kendaraan roda empat, baik bekas maupun baru. Roni menjelaskan peluang diversifikasi produk pembiayaan itu saat ditanya ihwal kemungkinan BCAF menggarap sejumlah opsi layanan yang dimungkinkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

Salah satu produk yang dapat dimanfaatkan multifinance sesuai ketentuan tersebut adalah pembiayaan dana tunai kepada nasabahnya. “Kalau sudah merger, kami akan membiayai juga motor roda dua yang merupakan main business lines BCAMF,” kata Roni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper