Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang SBSN Selasa (13/8), Pemerintah Kantongi Rp8 Triliun

Pemerintah kantongi Rp8 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (13/8/2024).
Pemerintah meraup dana segar Rp8 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah (SBSN) Negara melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), pada Selasa (13/8/2024). Annasa Rizki Kamalina
Pemerintah meraup dana segar Rp8 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah (SBSN) Negara melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), pada Selasa (13/8/2024). Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meraup dana segar Rp8 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah (SBSN) Negara melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), pada Selasa (13/8/2024). Nilai yang dimenangkan itu 44% dari total penawaran yang masuk sebesar Rp17,97 triliun.

Adapun dalam pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ada tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara yang dilelang pada hari ini.

Ketujuh seri tersebut dalam status reopening. Secara rinci, tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara yang dilelang ialah seri SPNS02022025, SPNS29052025, PBS032, PBS030, PBS004, PBS039 dan PBS038.

Untuk seri SPNS02022025 mendapat penawaran sebesar Rp2,256 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 6,45%, dan yield tertinggi 6,65%, yang jatuh tempo pada 2 Februari 2025.

Seri SPNS29052025 mendapat penawaran sebesar Rp3,460 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 6,55%, dan yield tertinggi 6,7%, yang jatuh tempo pada 29 Mei 2025.

Lalu, seri PBS032 mendapat penawaran sebesar Rp5,014 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 6,57%, dan yield tertinggi 6,8%, yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026.

Selanjutnya, seri PBS030 mendapat penawaran sebesar Rp2,853 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 6,61%, dan yield tertinggi 7%, yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028.

Seri PBS004 mendapat penawaran sebesar Rp1,1127 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 6,79%, dan yield tertinggi 7,02%, yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037.

Lalu, seri PBS039 mendapat penawaran sebesar Rp0,160 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 6,83%, dan yield tertinggi 6,97%, yang jatuh tempo pada 15 Juli 2041.

Kemudian, PBS038 mendapat penawaran sebesar Rp3,1125 triliun. Adapun, kisaran yield terendah di level 7%, dan yield tertinggi 7,2%, yang jatuh tempo pada 15 Desember 2049.

Adapun dalam lelang tersebut, pemerintah menetapkan total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp8 triliun.

Rincian nominal yang dimenangkan, untuk seri SPNS02022025 sebesar Rp0,800 triliun, seri SPNS29052025 sebesar Rp0,550 triliun, PBS032 sebesar Rp1,000 triliun, PBS030 sebesar Rp2,650 triliun, PBS004 sebesar Rp0,900 triliun, PBS039 sebesar Rp0,150 triliun, dan PBS038 sebesar Rp1,950 triliun.

Sementara itu, pemerintah memiliki hak untuk menjual seri-seri SBSN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari target indikatif yang ditentukan.

“Target indikatif dalam lelang SBSN sebesar Rp8 triliun,” dikutip dari keterangan resmi, pada Selasa (13/8/2024).

Lelang dibuka pada Selasa (13/8/2024) pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. DJPPR Kemenkeu mengumumkan hasil lelang pada hari yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper