Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Bangkit, Dow Jones & Nasdaq Ditutup Menghijau

Bursa saham Amerika Serikat ditutup naik pada akhir perdagangan Selasa (6/8/2024), dipimpin oleh kenaikan indeks komposit Nasdaq 1,03%.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA—Bursa saham Amerika Serikat ditutup naik pada akhir perdagangan Selasa (6/8/2024) waktu setempat setelah terperosok ke zona merah pada perdagangan hari sebelumnya. 

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,76% atau 294,39 poin ke level 38.997,66 pada Selasa (6/8/2024). Senada, indeks S&P 500 juga menghijau dengan penguatan 1,04% atau 53,7 poin ke posisi 5.240,03 dan indeks komposit Nasdaq terapresiasi 166,77 poin atau 1,03% dan parkir di level 16.366,85. 

Memantulnya S&P 500 dan Nasdaq didorong oleh penguatan harga saham Nvidia. Kemarin, Nvidia menguat 3,78% ke level US$104,25 per saham. Selain itu, saham Uber juga melesat 10,93% ke posisi US$64,87 per saham. 

Reuters melaporkan kenaikan Wall Street sejalan dengan kembalinya investor ke pasar setelah aksi jual dramatis pada Senin (5/8/2024). Hal itu sejalan dengan komentar pejabat The Fed yang meredakan kekhawatiran terhadap risiko resesi AS. 

Rick Meckler, partner at Cherry Lane Investments, menjelaskan pasar saham baru saja mengalami tekanan yang berat. Namun, pasar mengalami penguatan yang cukup baik, terutama Nasdaq. 

“Investor kembali dengan ekspektasi bahwa suku bunga yang lebih rendah akan memberikan dukungan bagi pasar saham,” ujarnya seperti dilansir Reuters, dikutip Rabu (7/8/2024). 

Merujuk CME Group’s Fed Watch Tool, para trader bertaruh bahwa peluang Fed Fund Rate turun 50 basis poin pada September sebesar 75% dan peluang The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September sebesar 25%.

Selain mengkhawatirkan lemahnya data ekonomi AS, aksi jual yang menerpa pasar saham global pada Senin (5/8/2024) juga dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap perdagangan berdenominasi yen setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga pada pekan lalu.

Kepala The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan pemaparan di Jackson Hole pada 22-24 Agustus 2024. Komentar Powell dalam kesempatan tersebut dinilai akan kembali menjadi sorotan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper