Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Dibuka Rebound, Nasdaq Pimpin Penguatan

Wall Street dibuka menghijau pada perdagangan Selasa (6/8/2024) setelah mengalami koreksi pada perdagangan awal pekan ini.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street dibuka menghijau pada perdagangan Selasa (6/8/2024) setelah mengalami koreksi pada perdagangan awal pekan ini.

Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industral Average dibuka naik 1,16 poin ke level 38.704,43. Senada, indeks S&P 500 juga menguat 17,73 poin atau 0,34% ke posisi 5.204,06 dan indeks komposit Nasdaq terapresiasi 63,7 poin atau 0,39% menuju level 16.263,7 pada pembukaan perdagangan waktu setempat.

Reuters menyebut investor mencari cuan setelah pasar saham Amerika Serikat tertekan oleh aksi jual pada Senin (5/8/2024). Selain itu, nada dovish dari The Fed terkait dengan arah kebijakan suku bunga Fed Fund Rate juga dinilai sebagai katalis positif di pasar ekuitas.

Pada perdagangan awal pekan ini, Dow Jones merosot 2,6% ke posisi 38.703,27.

Seperti diberitakan Bisnis, Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro dan Drewya Cinantyan menjelaskan dalam laporannya bahwa koreksi besar-besaran di pasar saham yang tengah terjadi dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan NFP AS periode Juli 2024 yang di bawah ekspektasi. 

Rilis tersebut melaporkan penambahan sebanyak 114.000 pekerjaan, dibawah perkiraan konsensus sebanyak 175.000 pekerjaan. 

“Hal ini memunculkan persepsi bahwa Bank Sentral AS, The Fed, terlambat merespons potensi resesi. Sementara itu, pasar saat ini memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September mendatang," jelas Satria.

Namun, Satria menilai penambahan jumlah pekerjaan pada Juli 2024 tidak seburuk yang dipersepsikan pasar saat ini. Dia menuturkan, AS tidak mengalami resesi saat rilis data NFP menunjukkan penambahan dibawah 100.000 pekerjaan pada 2012, 2013, 2015, 2016, dan 2017.  Terpenting, lanjutnya, resesi tidak terjadi di AS pada 2018—2019 lalu saat suku bunga acuan AS dinilai terlalu tinggi dan The Fed saat itu disebut terlalu hawkish.

Di pasar saham Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG membukukan penguatan minor sebesar 0,99% atau 69,561 poin ke level 7.129,215 pada perdagangan Selasa (6/8/2024). Indeks harga saham gabungan rebound setelah anjlok 3,4% ke posisi 7.059,65 pada perdagangan Senin (5/8/2024).

Pada awal sesi perdagangan Selasa (6/8/2024), IHSG sempat menyentuh ke level terendah ke level 7.066,501. Sementara, level tertinggi sepanjang hari ini sempat berada di level 7.167,260.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper