Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp2,34 triliun pada semester I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada Rabu (31/7/2024), capaian laba bersih JSMR mencerminkan pertumbuhan sebesar 104,32% jika dibandingkan dengan periode yang saham tahun sebelumnya yakni Rp1,14 triliun.
Sejalan dengan kenaikan laba bersih, performa pendapatan JSMR juga tumbuh 46,49% year-on-year (YoY) menjadi Rp13,07 triliun. Perolehan ini ditopang oleh segmen pendapatan tol yang menyumbang Rp8,37 triliun atau meningkat 36,61% per akhir Juni 2024.
Sementara itu, beban pokok pendapatan JSMR mencapai Rp7,69 triliun alias meningkat 45,63% YoY. Perolehan tersebut membuat perseroan mengakumulasikan laba kotor senilai Rp5,37 triliun, tumbuh 47,74% dari semester I/2023 yang mencapai Rp3,63 triliun.
Dari sisi neraca keuangan, JSMR membukukan total aset Rp133,58 triliun per akhir Juni 2024 atau meningkat 3,31% YoY. Liabilitas juga naik 1,69% secara tahunan menjadi Rp91,92 triliun, sementara ekuitas tembus Rp41,66 triliun atau tumbuh 7,07% YoY.
Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2024 tercatat sebesar Rp4,7 triliun, merosot 28,80% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp6,61 triliun.
Baca Juga
Di lantai bursa, saham JSMR terpantau menguat 2,35% menuju level Rp5.450 per lembar pada perdagangan sesi pertama hari ini. Banderol tersebut mencerminkan kenaikan 11,91% year-to-date (YtD), serta tumbuh 3,81% selama satu bulan terakhir.
Dalam perkembangan sebelumnya, JSMR telah melepas 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) kepada konsorsium Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd., lewat Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 28 Juni 2024.
Dalam keterbukaan informasinya, First Pacific Company Limited, induk MPTC, menjelaskan bahwa proses akuisisi 35% saham JTT yang dilakukan konsorsium terdiri atas tiga tahap.
Pertama, konsorsium MPTC dan GIC menandatangani CSPA dengan Jasa Marga untuk menyepakati pembelian 6,2 miliar saham JTT atau setara 28,5% dari total saham. Nilai transaksi ini mencapai US$782 juta atau Rp12,82 triliun.
Kedua, konsorsium mengakuisisi 205,45 juta lembar saham atau 0,9% saham milik Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Marga Sejahtera senilai US$25,9 juta atau Rp425 miliar.
Ketiga adalah konsorsium MPTC dan GIC menandatangani perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat (PPSB). Nantinya, JTT akan menerbitkan 1,2 miliar saham portepel atau 5,6% saham dengan nilai US$152,5 juta setara Rp2,5 triliun.
Dengan demikian, total nilai divestasi atas 35% saham JTT milik Jasa Marga kepada konsorsium MPTC dan GIC mencapai US$960,3 juta atau setara dengan Rp15,75 triliun.
Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus, menyampaikan bahwa setelah transaksi rampung, perseroan akan menggenggam saham JTT sebesar 65% dan konsorsium memiliki 35% saham.
Porsi tersebut menjadikan Jasa Marga sebagai pengendali JTT dan laporan keuangan anak usaha tersebut akan tetap dikonsolidasikan ke perseroan. Transaksi ini juga tidak memiliki dampak pada kegiatan operasional hingga kelangsungan usaha JSMR.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.