Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Gopay Topang Pertumbuhan GOTO Semester I 2024

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan kenaikan pendapatan dari segmen bisnis fintech di bawah GoTo Finansial (GTF)
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan kenaikan pendapatan dari segmen bisnis fintech di bawah GoTo Finansial (GTF) seperti GoPay pada semester I 2024.

Dalam laporan keuangannya, GOTO mencatat pendapatan sebesar Rp7,74 triliun pada Juni 2024. Pendapatan tersebut naik 12,4% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya. Bila ditelaah segmen pinjaman terpantau menyumbang pendapatan bersih senilai Rp 667 miliar.

Adapun pendapatan dari segmen pinjaman tersebut naik 662% secara tahunan dibandingkan dengan semester I 2023 sebanyak Rp88 miliar. Kenaikan pendapatan dari bisnis pinjaman tersebut sejalan dengan lending balance GOTO yang mencapai Rp3,5 triliun.

Dalam kurun waktu satu tahun, GOTO juga telah menyalurkan pinjaman dengan kenaikan sampai 3,5 kali.

“Dalam waktu singkat GOTO terutama GTF mampu mengelola lending balance dapat tumbuh secara pesat tetapi dengan kualitas aset yang terjaga. Yield yang diterima juga menarik. Tingkat monetisasi tinggi ini akan jadi driver ke depan” ungkap Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas dalam risetnya, Senin (31/7/2024).

Dia juga menggarisbawahi bahwa transformasi GTF dari sekedar bisnis pembayaran menjadi peminjaman adalah keputusan tepat. Segmen pembayaran melalui GoPay pada akhirnya menjadi salah satu bentuk pendanaan dengan biaya rendah sementara peminjaman memiliki marjin yang tebal.

“Kombinasi bisnis yang tepat karena punya akses ke mass market dan marjin yang menarik. Ini menjadi salah satu bukti kemampuan GOTO mentransformasi GTF yang sebelumnya pada mode growth only sekarang bisa menjadi tumbuh,” tambah Azis.

Sebagai informasi, GTF mencatatkan gross transaction value (GTV) inti sebesar Rp104,57 triliun pada semester I 2024, meningkat 52% secara YoY dibandingkan setahun sebelumnya. Adapun peningkatan volume pada bisnis pembiayaan mendorong pendapatan bruto GTF melesat 76,7% secara YoY menjadi Rp1,45 triliun.

Pada sisi bottom line, kerugiaan operasional GTF membaik, dengan penurunan rugi sebesar 53,1% menjadi Rp706 miliar pada semester I 2024.

Selain itu GTF telah menyediakan produk BNPL di ShopTokopedia yang bisa diakses melalui aplikasi TikTok. Produk GoPay Later ini menawarkan limit hingga Rp10 juta dengan tenor mulai dari 1, 3, 6, dan 12 bulan. Hal ini melengkapi layanan BNPL yang sudah bisa diakses melalui aplikasi Gojek, Tokopedia, maupun Gopay.

-----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper