Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo buka suara menanggapi harga saham GOTO yang turun hingga level Rp50 per saham beberapa waktu yang lalu.
Patrick menuturkan perseroan dan dirinya secara pribadi merasa kecewa dengan kinerja harga saham GOTO. Patrick merasa investasi GoTo Gojek Tokopedia mencerminkan kinerja kuat dan meyakini bisnis tersebut akan terus berkinerja baik.
"Kami menekankan secara internal bahwa fokus utama kami adalah memastikan kami terus menjalankan tugas dengan baik," ujarnya dalam earning calls GOTO, Selasa (30/7/2024).
Dia melanjutkan, GOTO akan terus berinovasi dan memberikan kinerja yang akan menciptakan nilai bagi pemegang saham.
Patrick juga menyebut GOTO masih meyakini dalam jangka panjang, harga saham GOTO akan mencerminkan fundamental perusahaan secara akurat.
Sebagaimana diketahui, saham GOTO menyentuh level Rp50 sejak sebulan lalu. Meski demikian, pada perdagangan kemarin Selasa (30/7/2024), pergerakan telah naik lagi hingga 1,85% ke level Rp55 per saham.
Baca Juga
Adapun, saham GOTO tercatat telah melemah 53,10% secara year to date (YTD) dan telah terkoreksi 10,17% selama tiga bulan perdagangan.
Sepanjang tahun ini, level terendah terhadap saham GOTO adalah pada level Rp50 per saham dan tertinggi berada pada level Rp92 per saham.
Untuk diketahui, GOTO membukukan penyusutan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun di semester I/2024. Bersama dengan penurunan rugi tersebut, biaya dan beban GOTO juga susut hingga 27,15% di enam bulan pertama 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, GOTO mencatatkan biaya dan beban senilai Rp9,46 triliun di semester I/2024. Biaya dan beban ini turun 27,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,99 triliun.
Rincian beban tersebut adalah beban pokok pendapatan senilai Rp3,7 triliun, beban umum dan administrasi sebesar Rp2,47 triliun, beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp1,4 triliun. Beban penjualan dan pemasaran ini menjadi salah satu beban yang turun paling tinggi, yaitu sebesar 56,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,29 triliun.
Kemudian, beban pengembangan produk sebesar Rp851,7 miliar, beban operasional dan pendukung senilai Rp502,4 miliar, serta beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp486,6 miliar.
Sementara itu, dalam keterangan resminya GOTO menjelaskan beban kas rutin tetap GOTO menurun 5% YoY menjadi Rp1,3 triliun, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44% mencapai Rp201 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
GOTO juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, GOTO memiliki Rp22,0 triliun atau setara US$1,34 miliar kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.