Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Naik ke level Rp16.288, Dolar AS Justru Lesu Awal Pekan

Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.288 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpatau lesu.
Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.288 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpatau lesu.
Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.288 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpatau lesu.

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.288 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar AS justru terpatau lesu.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan dengan menguat sebesar 0,08% atau 2 poin ke posisi Rp16.288 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau turun 0,13% ke level 103,93.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,27%, dolar Singapura naik 0,07%, won Korea menguat 0,16%, ringgit malaysia menguat 0,42% dan baht Thailand menguat 021%.

Sementara itu, mata uang yang melemah adalah yuan China sebesar 0,06%, rupee India melemah 0,03%, peso Filipina melemah 0,04% dan dolar Taiwan melemah 0,04%.

Sebelumnya Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada perdagangan Senin, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.290 hingga Rp16.370 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan pelaku pasar mengambil beberapa isyarat positif dari data PDB AS kuartal kedua 2024 yang lebih kuat dari ekspektasi.

"Fokus juga tertuju pada data indeks harga PCE AS yang akan datang, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, untuk isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga," ujarnya dalam riset, Jumat (26/7/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi mereda lebih lanjut pada Juni 2024, meskipun sedikit. Hal itu juga terjadi beberapa hari menjelang pertemuan The Fed, bank sentral secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil dan mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada September.

Sementara itu, lanjutnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/7) untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan meringankan penderitaan warga sipil Palestina, dengan nada yang lebih keras daripada Presiden Joe Biden.

Adapun, dari sentimen dalam negeri, pasar terus memantau perkembangan utang luar negeri (ULN) Indonesia ke China terpantau membengkak dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dengan posisi terakhir pada Mei 2024 senilai US$22,86 miliar atau setara Rp372,3 triliun (kurs Rp16.288 per dolar AS).

Berdasarkan Data Statistik Utang Luar Negeri milik Bank Indonesia (BI), secara umum posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2024 ini berada di angka US$407,3 miliar atau setara Rp6.634,1 triliun.  Posisi tersebut naik 1,8% (year-on-year/yoy) dari Mei 2023 yang senilai Rp400,24 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper