Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.294,04 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (19/7/2024). Meski indeks komposit terkoreksi, saham BREN, BBRI dan BBCA justru terpantau cuan.
Mengutip data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG turun 0,36% atau 26,57 poin ke level 7.294,49. Adapun, indeks bergerak di rentang 7.249 hingga 7.321 sepanjang sesi.
Terpantau ada 225 saham menguat, 320 saham melemah, dan 247 saham bergerak di tempat pada akhir perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp12.392 triliun.
Emiten paling laris hari ini dipimpin oleh saham PT Barito Renewables EnergyTbk. (BREN) milik taipan Prajogo Pangestu menguat 0,20% ke posisi Rp8.725 per saham. Saham BREN mencatatkan nilai transaksi senilai Rp858,7 miliar.
Selanjutnya ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengn nilai transaksi mencapai Rp659,1 miliar. Saham BBRI juga menguat 0,20% ke Rp4.990 per saham. Diposisi ke-3 saham terlaris ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi Rp542,1 miliar. Saham BBCA naik 0,25% ke level Rp10.125 per saham.
Adapun, saham big caps yang melemah yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun 2,18% ke posisi Rp3.140. Disusul saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 0,22% ke level Rp4.530 per saham.
Baca Juga
Dari jajaran top gainers, ada saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) yang naik 21,43% ke level Rp850 per saham. Sementara saham top losers yaitu PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) yang anjlok 34,43% ke posisi Rp80 per saham.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG berpeluang uji resistance level 7.350-7.380 pada hari ini.
“Secara teknikal, IHSG Kembali menguat di Kamis pasca coba tutup gap ke 7200 di Rabu (17/7). Dengan penguatan tersebut, IHSG terindikasi Kembali ke bullish trend yang ditunjukan oleh penyempitan negative slope pada MACD,” kata dia dalam riset harian, Jumat (19/7/2024).
Saham-saham bank, khususnya bank berkapitalisasi besar menjadi movers utama IHSG di Kamis seiring stabilisasi nilai tukar rupiah di bawah Rp16.200 per dolar AS sampai Kamis (18/7) sore.
Kondisi tersebut dipicu oleh keyakinan pasar terhadap pemangkasan the Fed Rate di September 2024. CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan sebesar 91,7% pada periode tersebut.
Masih terkait kebijakan moneter, pasar merespon keputusan ECB terbaru. ECB kembali menahan suku bunga acuan di level 4,25% meski terdapat indikasi perlambatan aktivitas ekonomi di Euro Area dalam 2 bulan terakhir.
Laju penurunan inflasi yang belum konsisten tampaknya menjadi salah satu penghambat ECB melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya.
____________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.