Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG dengan Sentimen Thomas Djiwandono

Rekomendasi saham dan pergerakan IHSG setelah adanya Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono yang masih keluarga Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono usai melakukan konferensi pers dan rapat dengan Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi di kantor Kemenkeu, Kamis (18/7/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono usai melakukan konferensi pers dan rapat dengan Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi di kantor Kemenkeu, Kamis (18/7/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA —Rekomendasi saham dan pergerakan IHSG setelah adanya Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono yang masih keluarga Prabowo Subianto.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu). Lalu, apakah pelantikan ini memiliki dampak bagi Indeeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan penguatan IHSG yang terjadi hari ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, tidak hanya dari pelantikan Thomas Djiwandono.

"Semoga saja ke depan kinerjanya bagus, progresif, bisa menerapkan kebijakan pro jobs, pro environment, pro development. Yang paling penting kinerjanya bisa dicermati pelaku pasar sehingga bisa memberi keyakinan ke investor bahwa investasi di tanah air relatif kondusif," tutur Nafan, Kamis (18/7/2024).

Di sisi lain, Nafan melihat penguatan IHSG terjadi karena faktor terkait euphoria dari Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI Rate di level yang sama. Hal tersebut juga terkait statemen Gubernur BI Perry Warjiyo yang optimistis bagi investor, terkait dengan outlook stabilitas perekonomian Indonesia yang relatif progresif.

"BI juga meyakini The Fed akan memangkas suku bunga acuan. BI juga optimistis rupiah akan mengalami apresiasi," tutur Nafan.

Faktor lain menurut Nafan adalah The Fed yang akan menerapkan kebijakan pelonggaran moneternya.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan dari perspektif pemerintah, mereka ingin memastikan proses transisi ke pemerintahan selanjutnya berjalan dengan baik.

Senada dengan Nafan, Nico melihat kenaikan IHSG juga disebabkan oleh berbagai macam faktor. Nico juga menuturkan tidak menutup kemungkinan IHSG bergerak menguat karena pelantikan Thomas Djowandono tersebut.

"Tetapi kan sedari pagi IHSG sudah mengalami kenaikan karena BI juga sudah memastikan tidak meningkatkan suku bunga," ujar Nico.

Selain dari BI, capital inflow yang mulai masuk ke pasar Indonesia juga menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG.

Nico juga mencermati beberapa harga saham perusahaan big cap mulai pulih. Hal tersebut tercermin dari kenaikan saham BREN hingga 11,9% dan saham-saham perbankan yang naik di atas 2% hari ini seperti BBRI yang naik 2,73%, dan BBCA yang naik 3,06%.

Sementara itu, IHSG ditutup naik hingga 1,34% ke level 7.321 pada penutupan perdagangan hari ini. Sebanyak 15,5 miliar saham ditransaksikan dengan nilai sebesar Rp9,74 triliun. Kapitalisasi pasar IHSG naik menjadi Rp12.429 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper