Bisnis.com, JAKARTA — Rekomendasi saham dan pergerakan IHSG hari ini, Senin (15/7/2024), setelah insiden penembakan Donald Trump saat kampanye di AS.
Heaf of Research FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi menyampaikan potensi Trump memenangkan Pilpres AS memang cukup besar. Namun, efek Trump diperkirakan cenderung terbatas terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).
Untuk saat ini, katalis utama IHSG ialah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Investor juga menantikan rilis laporan kinerja emiten semester I/2024.
“Market lebih fokus sentimen The Fed dan rilis kinerja keuangan. Efek penembakan Trump ke IHSG diprediksi terbatas,” tuturnya.
Dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada semester II/2024, FAC Sekuritas pun optimistis IHSG mampu mencapai level 7.600-7.800 pada akhir tahun ini.
Di pasar komoditas, harga emas global berpotensi meningkat karena investor beralih ke aset aman. Sentimen ini berpeluang mendorong saham-saham emiten produsen emas.
Baca Juga
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan, penembakan Trump ini menjadi salah satu watch list yang perlu diperhatikan pelaku pasar. Menurutnya, hal ini akan berkaitan dengan faktor stabilitas politik dan keamanan di Amerika Serikat.
"Faktor stabilitas politik dan keamanan sangat esensial bagi investor untuk berinvestasi," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (14/7/2024).
Nafan berharap hal tersebut tidak akan terlalu memberikan dampak negatif terhadap pasar. Menurutnya, saat ini pasar masih memperhatikan sentimen dari penurunan suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
Peluang penurunan suku bunga, lanjut dia, cukup besar apalagi jika ditambah dengan tren inflasi AS yang terus menurun.
Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan penembakan terhadap Donald Trump mengindikasikan perpolitikan di AS semakin memanas dan akan menguatkan dolar yang tadinya melemah.
"Ini akan berdampak ke safe haven, di mana fund-fund besar dan investor akan kembali melakukan pembelian secara long term terhadap emas," ujarnya, Minggu (14/7/2024).
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.