Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham senilai maksimal Rp149,60 miliar.
RUPSLB tersebut rencananya akan digelar di Hotel Mulia, Jakarta pada 6 Agustus 2024, dengan agenda utama adalah persetujuan atas rencana pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perseroan.
Para pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB ini adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada Jumat, 12 Juli 2024. Pemegang saham diharapkan hadir tepat waktu untuk memastikan kelancaran jalannya rapat.
“Pemegang saham tidak akan menerima undangan khusus karena pengumuman ini berlaku sebagai undangan resmi,” kata manajemen ROTI dalam keterbukaan informasi, Senin (15/7/2024).
Sebelumnya, Direktur ROTI Arlina Sofia dalam keterbukaan informasi akhir bulan lalu mengatakan perseroan berencana melakukan aksi buybcak saham dengan perkiraan nominal saham yang akan dibeli adalah maksimal Rp149,60 miliar dengan jumlah saham saham maksimal 88 juta lembar.
"Pembelian kembali saham perseroan akan dilaksanakan terhitung mulai 6 Agustus 2024 hingga 05 Agustus 2025," kata Arlina, Jumat (28/6/2024).
Baca Juga
Arlina melanjutkan, aksi buyback dilakukan untuk menstabilkan harga saham ROTI dalam kondisi pasar yang sedang berfluktuasi. Menurutnya, aksi buyback juga dapat memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, dimana saham treasuri dapat dijual kembali dengan harga yang lebih optimal.
Adapun, harga buyback atau pembelian kembali saham ROTI maksimum sebesar Rp1.700 per saham, yang kan dilaksanakan melalui transaksi di BEI dan untuk itu perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang akan melakukan transaksi buyback tersebut.
Arlina menegaskan aksi buyback tersebut tidak akan berdampak terhadap perndapatan perseroan, oleh karenanya tidak terdapat perubahan atas proforma laba perseroan.
"Pelaksanaan buyback tidak mengakibatkan penurunan pendapatan, mengingat dana yang akan digunakan adalah dana internal perseroan," pungkas Arlina.
Di lantai Bursa, saham ROTI terpantau stagnan di level Rp1.005 per saham. Angka tersebut mencerminkan pelemahan 15,19% dalam 3 bulan terakhir. Adapun, sepanjang tahun berjalan (Ytd) saham ROTI telah melemah 12,61%.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.