Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim sekaligus produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp500 miliar atau setara Rp87,67 per saham.
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Rabu (3/4/2024) di Hotel Mulia, Jakarta. Salah satu agenda rapat adalah penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023.
Hasilnya, rapat menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp500 miliar, setara Rp87,67 per saham. Sementara itu, dividend yield diperkirakan mencapai 7,5% dari harga penutupan perdagangan Selasa (2/4) yang sebesar Rp1.180.
“Bila sejenak membandingkan nilai dividen tunai dengan harga penutupan ROTI kemarin pada Rp1.180 maka dividend yield mencapai 7,5%,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.
Dia menambahkan langkah itu merupakan bentuk apresiasi tertinggi atas dukungan dan loyalitas seluruh pemegang saham. Sesuai jadwal, dividen akan dibayarkan pada 26 April 2024.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahun 2023, ROTI membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp333,29 miliar. Jumlah ini turun 22,89% dibandingkan 2022 yang meraup Rp432,22 miliar.
Baca Juga
Sejalan dengan penurunan laba, kinerja pendapatan ROTI juga melemah 2,91% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,82 triliun pada 2023. Penjualan Roti tawar sebagai kontributor pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp2,64 triliun atau turun 0,31% YoY.
Sementara itu, beban pokok penjualan perusahaan tercatat mencapai Rp1,75 triliun atau terkoreksi 5,06% YoY. Penurunan beban pokok penjualan disumbang oleh total beban produksi yang mengalami penurunan sebesar 5,27% sepanjang tahun lalu.
Alhasil, ROTI mengakumulasikan laba bruto sepanjang tahun 2023 senilai Rp2,06 triliun. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 1,01% secara tahunan.
Di sisi lain, RUPST juga menyetujui laporan direksi mengenai jalannya perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2023, serta menyetujui pengesahan neraca dan penghitungan laba rugi perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.