Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UBC Medical (LABS) Bidik Pendapatan Rp300 Miliar Usai Sahamnya IPO

UBC Medical Indonesia menargetkan pendapatan sebesar Rp300 miliar sepanjang 2024.
Jajaran Direksi PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) dalam seremoni  pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/7/2024)./Dionisio Damara
Jajaran Direksi PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) dalam seremoni pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/7/2024)./Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA – PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) memasang target optimistis usai mencatatkan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).  

Perseroan tercatat melepas sebanyak 700 juta lembar atau setara dengan 17,72% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp102 per lembar. Total dana yang dihimpun emiten distributor alat kesehatan ini maksimal sebesar Rp71,4 miliar. 

Direktur Utama FX Yoshua Raintjung mengatakan bahwa mayoritas dana IPO akan diutamakan untuk menunjang modal kerja perseroan, kegiatan operasional dan pengembangan bisnis. 

Secara rinci, rencana pengembangan bisnis perseroan, antara lain mencakup biaya operasional seperti pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku produksi, biaya pemasaran, biaya penjualan serta biaya operasional lainnya.

“Kami juga ada anak perusahaan yang produksi alat PCR dalam negeri. Jadi kami pasti beli bahan bakunya, mulai dari bahan baku kimia serta persediaan barang intinya itu untuk modal kerja kami,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/7/2024). 

Di tengah rencana tersebut, Yoshua menyatakan bahwa LABS menargetkan pendapatan sebesar Rp300 miliar sepanjang 2024. Target itu mencerminkan pertumbuhan sebesar 120% hingga 130% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

“Strateginya pastinya dari produk yang sudah eksis akan terus dikembangkan dan kami tahun kemarin dengan adanya anak usaha, mulai memproduksi produk dalam negeri,” tuturnya. 

LABS saat ini berfokus pada penyediaan alat kesehatan diagnostic in-vitro dan consumables atau reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan.

Perseroan saat ini ditunjuk sebagai distributor dari produsen bioteknologi dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia.

“Saya optimistis dengan prospek industri kesehatan saat ini, terutama pasca-Covid 19, pemerintah mulai akan memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat kesehatan dan reagen perseroan,” ujarnya.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, saham LABS melaju 34,31% menuju level Rp137 per lembar. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka menguat pada posisi 7.283. Tercatat 189 saham naik, 95 saham melemah, dan 653 saham stagnan. 

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper