Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.220,88 pada perdagangan awal pekan, Senin (8/7/2024). Di tengah pelemahan ini, saham berkapitalisasi jumbo seperti UNVR, BBCA dan BBNI masih menguat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 0,04% atau 2,92 poin menuju posisi 7.220,88. Pada awal perdagangan, indeks komposit dibuka pada level 7.253 sempat menyentuh level 7.265 setelah pembukaan.
Tercatat, sebanyak 182 saham menguat, 101 saham menurun, dan 237 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp12.450,62 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, terpantau saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dibuka menguat sebesar 1,03% menuju level Rp2.940 per lembar.
Posisi tersebut disusul oleh saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang membukukan penguatan sebesar 0,50% menuju level Rp10.000. Adapun saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dibuka naik 0,48% ke posisi Rp4.720 per lembar.
Di sisi lain, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami koreksi sebesar 2,52% menuju Rp18.375. Penurunan itu diikuti saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang dibuka melemah sebesar 1,17% menjadi Rp6.350 per saham.
Baca Juga
Adapun top gainers dihuni oleh saham IPO, yakni PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) yang naik 34,43% ke level Rp246, saham PT Intra Golflink Resorts Tbk. (GOLF) meningkat 17% ke Rp234, dan PT Indo American Seafoods Tbk. (ISEA) naik 13,60% menjadi Rp284.
Selanjutnya, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) yang merosot 25% ke level Rp324. Sementara itu, saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk. (PART) ambles 17,56% menuju Rp108 per saham.
Head of Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada hari ini akan menguat terbatas dengan menguji area supply pada rentang 7.250 – 7.370. Sentimen dari luar negeri, seperti pidato Ketua The Fed Jerome Powell dan data inflasi AS akan mempengaruhi pasar.
Dari dalam negeri, sentimen keberlanjutan penguatan rupiah dan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada di level optimistis turut menjadi penopang IHSG.
Kiwoom Sekuritas secara teknikal memilih PT Avia Avian Tbk. (AVIA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebagai saham yang dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini.
AVIA direkomendasikan trading buy dengan level support Rp505 dan resistance Rp565, sementara BMRI juga disematkan rekomendasi serupa dengan support Rp6.150 serta resistance Rp7.050. Speculative buy untuk TLKM, level support Rp2.880 dan Rp3.320 resistance.
Dihubungi terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menuturkan bahwa pekan ini indeks komposit akan dipengaruhi oleh data tenaga kerja Non-Farm Payroll (NFP) AS. Di sisi lain, data tersebut juga diyakini akan memberikan pengaruh kepada sikap The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter.
Nafan menambahkan pelaku pasar saat ini juga menanti data Consumer Price Index (CPI) AS pekan depan. Meski bukan indikator favorit The Fed, setidaknya CPI akan menjadi sentimen bagi pelaku pasar dalam melihat peluang terkait pelonggaran moneter ke depan.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.