Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak! Prediksi Gerak IHSG Besok dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG diperkirakan melanjutkan penguatannya, setelah pekan lalu parkir di zona hijau lewat kenaikan 2,69% menuju level 7.253,37.
Ilustrasi prediksi IHSG. Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ilustrasi prediksi IHSG. Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah ditutup naik selama pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan secara terbatas pada Senin (8/7/2024). Simak pula rekomendasi saham untuk awal pekan depan.

Pekan lalu atau selama periode 1 hingga 5 Juli 2024, indeks komposit parkir di zona hijau lewat kenaikan 2,69% menuju level 7.253,37. Kapitalisasi Bursa juga menorehkan pertumbuhan sebesar 2,8% menjadi Rp12.092 triliun selama sepekan.

Head of Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memandang penguatan IHSG pada pekan lalu disebabkan oleh meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed menjadi dua kali dan lebih cepat dari perkiraan, yakni September 2024.

“Sehingga hal tersebut mendorong normalisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan mulai terjadi net buy asing,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (7/7/2024).

Audi menuturkan bahwa untuk perdagangan besok, IHSG diperkirakan menguat terbatas dengan menguji area supply pada rentang 7.250 – 7.370. Sentimen dari luar negeri, pidato Ketua The Fed Jerome Powell dan data inflasi AS akan mempengaruhi pasar.

Dari dalam negeri, sentimen keberlanjutan penguatan rupiah dan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada pada level optimistis turut menjadi penopang IHSG.

Dihubungi terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kenaikan IHSG pada pekan lalu dipengaruhi oleh kenaikan cadangan devisa yang memberikan katalis positif bagi pasar.

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 naik menjadi US$140,2 miliar, atau dari sebelumnya US$139 miliar. Peningkatan cadangan devisa atau cadev tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah.

“Hal itu memberikan persepsi positif bagi pelaku pasar terkait dengan peningkatan cadev, yang akan dioptimalkan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Langkah itu sebagai bagian dari intervensi moneter yang diterapkan oleh BI,” ujar Nafan kepada Bisnis.

Untuk pekan depan, dia memandang indeks komposit akan dipengaruhi oleh data tenaga kerja Non-Farm Payroll (NFP) AS. Di sisi lain, data tersebut juga diyakini akan memberikan pengaruh kepada sikap The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter.

Nafan menambahkan pelaku pasar saat ini juga menanti data Consumer Price Index (CPI) AS pekan depan. Meski bukan indikator favorit The Fed, setidaknya CPI akan menjadi sentimen bagi pelaku pasar dalam melihat peluang terkait pelonggaran moneter ke depan.

Dari sisi domestik, pelaku pasar turut menantikan rilis data penjualan ritel dan IKK. Nafan meyakini IKK akan tetap berada di atas level 100 atau mencerminkan optimisme, meskipun kemungkinan indeks tersebut akan mengalami koreksi.

“Kita masih optimis perekonomian masih bagus, walaupun mungkin saja IKK diproyeksikan agak sedikit koreksi. Menandakan optimisme agak berkurang, tetapi paling tidak, selama masih di atas 100 menunjukkan tingkat kepercayaan masih kuat,” pungkasnya.

Pada pekan depan, Kiwoom Sekuritas secara teknikal memilih PT Avia Avian Tbk. (AVIA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebagai saham yang dapat dicermati investor pada perdagangan besok.

AVIA direkomendasikan trading buy dengan level support Rp505 dan resistance Rp565, sementara BMRI juga disematkan rekomendasi serupa dengan support Rp6.150 serta resistance Rp7.050. Speculative buy untuk TLKM, level support Rp2.880 dan Rp3.320 resistance.

Berikut saham pilihan dengan teknikal analisis menurut Kiwoom Sekuritas:

  1. AVIA – trading buy
    Support: 505
    Resistance: 565

  2. BMRI – trading buy
    Support: 6.150
    Resistance: 7.050

  3. TLKM – spec buy
    Support: 2.880
    Resistance: 3.320

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper