Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau variatif usai meningkat lebih dari 1% ke level tertinggi dalam dua minggu. Sementara, komoditas batu bara dan crude palm oil (CPO) kompak menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot menguat 0,08% ke level US$2.358,15 pada perdagangan Kamis (4/7/2024) pada pukul 07.02 WIB. Sementara itu, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 melemah 0,09% ke level US$2.367,20 per troy ounce pada pukul 06.51 WIB.
Mengutip Reuters, pada Rabu (3/7/2024) harga emas naik lebih dari 1% ke level tertinggi dalam hampir dua minggu. Hal ini didorong oleh meningkatnya pertaruhan penurunan suku bunga pada September 2024 oleh Federal Reserve (The Fed) setelah data Negeri Paman Sam terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja yang sedang melemah.
"Logam mulia serta logam dasar mengalami reli secara menyeluruh karena data ADP dan klaim pengangguran yang memperkuat narasi 'perekonomian melemah' yang kemungkinan akan mengarah pada pemotongan suku bunga pertama pada bulan September," jelas pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Wong kemudian juga menambahkan bahwa para pelaku pasar kini berusaha untuk mengantisipasi apa yang orang yakini menjadi laporan upah tenaga kerja yang lemah pada Jumat (5/7/2024).
Kini pasar melihat peluang sebesar 68% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2024. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga
Harga Batu Bara
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle menguat 2,08% ke level US$135 per metrik ton pada penutupan perdagangan Rabu (3/7/2024). Kemudian, batu bara kontrak Agustus 2024 juga menguat 1,11% ke US$136,60 per metrik ton.
Mengutip ETEnergyWorld, Sekretaris Tambahan dan Otoritas yang Ditunjuk, Kementerian Batubara India, M. Nagaraju, memimpin pertemuan penting untuk meninjau status tambang batu bara captive dan komersial yang sudah beroperasi atau hampir beroperasi. Hal ini menunjukan upaya pemerintah yang semakin intensif untuk meningkatkan produksi batubara domestik.
Adapun, selama tinjauan tersebut, Nagaraju memuji upaya peningkatan produksi batu bara oleh semua penerima alokasi dan mendorong tindakan lebih lanjut untuk mencapai target produksi batu bara tahun anggaran 2024-2025.
Dia juga menekankan pentingnya mempercepat operasionalisasi blok-blok batu bara yang hampir siap untuk produksi.
Sebelumnya, berdasarkan data sementara yang dirilis, India mencatat peningkatan produksi batu bara sebesar 14,49% pada Juni 2024, mencapai sebesar 84,63 juta metrik ton. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan 73,92 metrik ton pada tahun lalu.