Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ungkap Ada 10 Broker Minat Ajukan Izin Short Selling

BEI mengungkapkan ada 10 sekuritas atau aggota bursa mengajukan izin short selling.
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada 10 anggota bursa (AB) atau broker yang menyatakan minatnya untuk mengajukan izin untuk menyediakan transaksi short selling.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan aturan turunan terkait  POJK 6 tahun 2024 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek. Rencananya, aturan itu akan diberlakukan pada Oktober 2024.

"Di samping itu kami juga sedang menyiapkan pengembangan short selling dan intraday short selling yang rencananya kami bisa implementasikan di kuartal IV/2024," ujar Irvan dalam RUPS BEI pada Rabu (26/6/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, selain membuat aturan, BEI juga menyiapkan anggota bursa yang akan mengajukan lisensi untuk menyediakan short selling. Artinya, para broker harus mengajukan izin sebelum dapat melakukan transaksi short selling.

"Ini ada kurang lebih 10 anggota bursa yang berminat untuk menjadi AB yang menyediakan short selling dan sedang dalam proses persiapan bersama kami," kata Irvan.

Dalam perkembangannya, Bursa akan memantau 10 broker yang mengajukan izin short selling tersebut, baik dari sisi manajemen risiko (risk management), kesiapan sistem dan standar operasional prosedur (SOP), maupun edukasi kepada investor.

Menurutnya, transaksi short selling merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para investor, baik asing maupun lokal. Dia pun berharap short selling dan intraday short selling dapat meningkatkan likuiditas transaksi.

"Dapat meningkatkan likuiditas transaksi juga, jadi market kita menjadi lebih likuid dan lebih dalam. Di market-market lain dengan adanya short selling ini, turnover-nya meningkat sekitar 2% sampai dengan 17%," katanya. 

Mengacu data BEI per 31 Mei 2024, totalnya ada 116 saham short selling. Ada satu saham yang baru dimasukkan ke daftar efek short selling, yaitu PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS).

Sementara itu, sebanyak 5 emiten keluar dari daftar efek shortsell yaitu PT ABM Investama Tbk. (ABMM), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT PAM Mineral Tbk. (NICL), dan PT Timah Tbk. (TINS).   

Perlu diketahui, short selling merupakan transaksi jual beli saham oleh investor yang tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik short selling kerap dilakukan oleh investor dengan profil risiko tinggi.   

Mekanisme short selling adalah seorang investor meminjam saham kepada pihak lain, misalnya broker. Setelah itu, saham tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan.  

Pelaku short selling harus bisa melihat pergerakan harga pasar dan memperkirakan kapan harga akan turun. Saat harga sudah turun, investor kemudian membelinya kembali dan mengembalikannya pada broker. Oleh karena itu teknik short selling sangat berisiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper