Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Suspensi Saham, Hotel Sotis (SOTS) Siap Revisi Laporan Keuangan

Pengelola Hotel Sotis, PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) menargetkan revisi laporan keuangan sebelum 12 Juli 2024 untuk mencegah suspensi saham.
Pengelola Hotel Sotis, PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) menargetkan revisi laporan keuangan sebelum 12 Juli 2024 untuk mencegah suspensi saham. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengelola Hotel Sotis, PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) menargetkan revisi laporan keuangan sebelum 12 Juli 2024 untuk mencegah suspensi saham. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti pengelola Hotel Sotis, PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) menargetkan revisi laporan keuangan periode per Maret 2024 rampung sebelum 12 Juli 2024 untuk mencegah suspensi saham.

Direktur Utama SOTS Martinelly menyampaikan latar belakang revisi laporan keuangan ini adalah permintaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui surat tertulis tertanggal 12 Juni 2024.

SOTS menggunakan metode Revaluasi pada pembukuan aset tetap kelompok Tanah dan Bangunan. Namun, pada pembukuan perseroan terdapat Tanah dan Bangunan yang tidak direvaluasi.

Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 216 paragraf 29 yang dijelaskan bahwa model Revaluasi atau model Biaya diterapkan untuk seluruh aset pada kelas yang sama.

"Hal ini membuat Perseroan harus merevisi laporan keuangan periode 31 Desember 2023 dan 31 Maret 2024 agar sesuai dengan PSAK 216 paragraf 29 tersebut," jelasnya dalam Paparan Publik Insidentil, Selasa (25/6/2024).

BEI akan melakukan penelaahan lebih lanjut atas revisi laporan keuangan yang telah diberikan oleh SOTS. Batas akhir SOTS mengumpulkan revisi laporan keuangan periode 31 Maret 2024 ialah 12 Juli 2024.

SOTS akan berpotensi mendapat penghentian sementara perdagangan efek di seluruh pasar oleh BEI, apabila tidak mengumpulkan revisi laporan keuangan periode 31 Maret 2024 sampai batas waktu yang ditetapkan.

"Kami berencana memenuhi revisi tersebut tanghal 12 Juli 2024 sesuai target yang diberikan Bursa," jelasnya.

Dia pun  menyebutkan perubahan atau revisi lapkeu akan memengaruhi beberada pos keuangan. Pada Laporan Keuangan Neraca, akun yang akan berubah dan kemungkinan akan naik adalah akun Aset Tetap baik per 31 Desember 2023 dan per 31 Maret 2024.

Sementara pada Ekuitas adalah akun Surplus Revaluasi Aset Tetap dan Kepentingan non Pengendali juga berpotensi mengalami kenaikan untuk Neraca per 31 Desember 2023 dan per 31 Maret 2024. Untuk saldo laba ditahan, berpotensi mengalami penambahan kerugian untuk Neraca per 31 Desember 2023 dan per 31 Maret 2024.

Namun dampak revaluasi akan muncul pada Laba Rugi tahun 2023. Terdapat potensi tambahan akun pada beban lain-lain yaitu Beban penurunan nilai aktiva tetap, jika terdapat penurunan aktiva tetap pada hasil revaluasi.

Lalu akan ada akun baru yaitu surplus revaluasi Aset Tetap pada laba komprehensif yang berisi hasil surplus revaluasi dari aset tanah dan bangunan.

Pada Catatan Atas Laporan Keuangan atau CALK, yang terdampak secara material adalah CALK 10 terkait Aset Tetap. Dimana Aset Tetap metode Biaya dan metode Revaluasi akan dipisahkan penyajiannya, baik untuk periode 31 Desember 2023 maupun 31 Maret 2024.

Terdapat dampak lainnya juga seperti pada CALK 2k tentang ikhtisar kebijakan akuntansi Aset Tetap dan CALK 23 tentang kepentingan pengendali yang akan menyesuaikan perubahan pada Neraca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper