Bisnis.com, JAKARTA - Kapitalisasi pasar atau market capitalization emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) kembali ke posisi puncak, menggeser kapitalisasi pasar bank milik Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (21/6/2024), kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp1.217 triliun. Kapitalisasi pasar ini setara dengan 10,39% dari total kapitalisasi pasar di Bursa.
Sementara itu, BBCA bertengger di posisi kedua kapitalisasi pasar terbesar di BEI. BBCA mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp1.172 triliun, atau setara 10% dari total kapitalisasi pasar Bursa.
BREN kembali ke posisi puncak kapitalisasi pasar setelah sahamnya keluar dari papan pemantauan khusus (PPK) dengan mekanisme full call auction (FCA) pada Jumat (21/6/2024).
Pencabutan saham BREN dari papan pemantauan khusus ini diumumkan oleh BEI melalui Pengumuman Bursa No. Peng-CK-00022/BEI.PLP/06-2024.
"Dengan ini Bursa mengumumkan pencabutan efek bersifat ekuitas dari pemantauan khusus, perubahan ini mulai efektif pada tanggal 21 Juni 2024," tulis Bursa dalam pengumuman tersebut.
Baca Juga
Dengan pengumuman ini, saham BREN kembali diperdagangkan di papan utama sejak Jumat (21/6/2024) kemarin.
Sebelumnya, saham BREN masuk ke PPK FCA sejak 29 Mei 2024. Hal tersebut karena saham BREN terkena suspensi atau penghentian perdagangan sementara selama lebih dari satu hari bursa.
Adapun, setelah BREN dan BBCA, kapitalisasi pasar terbesar ketiga di BEI dicatatkan oleh emiten logam PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) sebesar Rp789 triliun. Di posisi keempat adalah emiten milik Prajogo Pangestu lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan market cap sebesar Rp746 triliun.
Market cap terbesar di posisi kelima dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar Rp666 triliun. Selanjutnya, di posisi keenam adalah BMRI sebesar RP566 triliun, BYAN sebesar Rp506 triliun, dan TLKM sebesar Rp292 triliun.
Emiten kesembilan dengan market cap terbesar di Bursa adalah emiten milik Grup Sinarmas DSSA dengan market cap sebesar Rp185 triliun. Adapun, emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar kesepuluh di Bursa adalah ASII, dengan market cap senilai Rp182 triliun.