Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indomobil (IMAS) Siap Hadirkan Lebih Banyak Mobil Listrik di Indonesia

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) bersiap untuk menghadirkan lebih banyak merek mobil listrik di Indonesia.
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) bersiap untuk menghadirkan lebih banyak merek mobil listrik di Indonesia.
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) bersiap untuk menghadirkan lebih banyak merek mobil listrik di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) bersiap untuk menghadirkan lebih banyak merek mobil listrik di Indonesia. Entitas Grup Salim ini baru saja meluncurkan merek asal China, yakni AION Y Plus.

Direktur Utama IMAS Jusak Kertowidjojo mengatakan kehadiran model maupun merek baru belum bisa diumbar untuk sementara waktu. Adapun, Indomobil memang gencar dalam meluncurkan Mobil Listrik belakangan ini.

Sebelum meluncurkan AION Y Plus, Indomobil sudah terlebih dahulu meluncurkan mobil listrik Ctiroen E-C3. Kemudian masih ada teknologi hybrid dari Great Wall Motors (GWM) melalui produk Tank 500 HEV, dan Haval H6 HEV.

“Saya hanya boleh bicara kalau kami banyak model-model baru ya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Dia pun juga memberi sedikit sinyal terkait kemungkinan pabrikan asal Prancis, yakni Stellantis untuk menghadirkan lebih banyak merek di Indonesia bersama Indomobil.

Terlebih lagi negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa juga telah sepakat untuk mengakhiri penjualan mobil baru yang mengeluarkan emisi gas CO2 pada 2035. Ketentuan ini akan diatur melalui Undang-Undang yang mewajibkan semua mobil baru yang dijual nol emisi mulai 2035, dan hanya berkadar 55% lebih rendah mulai 2030.

Singkatnya pada 2030 kadar emisi maksimal yang dikeluarkan dari mobil baru harus turun 55%, sedangkan 2035 sudah harus 0% atau nol emisi. Hal ini berarti negara-negara Uni Eropa harus menghentikan penjualan mobil baru teknologi konvensional atau internal combustion engine (ICE).

“[Stellantis] sama Citroen kemarin sudah ada EV. Selain itu, Eropa kalau tidak salah 2035 sudah stop ICE,” jelasnya.

Sementara PT Indomobil National Distributor (IND) selaku entitas IMAS merupakan distributor eksklusif untuk mobil merek Citroen. Sementara untuk impor, promosi, distribusi, dan penjualan suku cadang, aksesori, serta layanan diberikan secara non-eksklusif yang berlaku efektif sejak 13 September 2023 sampai dengan 30 April 2026.

Sebelumnya, COO Asean and General Distributor Stellantis Daniel Gonzalez mengatakan rencana untuk menghadirkan mobil listrik dimulai dari produk Citoren E-C3 yang proses perakitannya bakal terealisasi pada Juli 2024. 

Stellantis juga sudah memiliki beberapa rencana untuk pasar Indonesia termasuk mobil listrik pasca menghadirkan Citroen E-C3. Namun, dia masih enggan membeberkan rencana tersebut. 

Sebagai informasi, beberapa merek yang ada di bawah Stellantis secara global adalah Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS, Fiat, Jeep, Lancia, Peugeot, Ram, dan Vauxhall. 

“[Merek lain] tunggu saja tanggal mainnya. Kami mulai dari E-C3, dan dari sana ada beberapa rencana yang sedang dikerjakan,” katanya dikutip Kamis (25/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper