Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Nasdaq dan Wall Street Reli, Bagaimana Prospeknya untuk IDX Techno?

Indeks Nasdaq yang menguat di AS diperkirakan memiliki dampak kecil untuk mendorong indeks teknologi di pasar modal Indonesia.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks utama Wall Street S&P 500 dan Nasdaq mencapai level penutupan tertinggi seiring peningkatan saham-saham di sektor teknologi atau IDX Techno. Reli saham-saham teknologi di Wall Street tersebut diperkirakan tidak akan terjadi di dalam indeks harga saham gabungan (IHSG).

Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan tertahannya suku bunga masih akan menjadi pemberat laju penguatan emiten teknologi di pasar modal Indonesia.

Menurut Audi, suku bunga yang tinggi ini akan membuat cost of fund yang cenderung tinggi dan membatasi ekspansi.

Selain itu, lanjut Audi, suku bunga yang tinggi juga akan membuat perpindahan alokasi aset dari saham teknologi dalam negeri ke aset yang lebih low risk

"Kami tidak melihat dampak signifikan rally Nasdaq dan S&P 500 untuk sektor teknologi dalam negeri," ucap Audi, Selasa (18/6/2024). 

Dia menjelaskan apabila ditinjau lebih jauh, penguatan Nasdaq tersebut ditopang oleh saham NVDIA yang naik 164% secara year to date dengan kinerja kuartal I/2024 yang menguat signifikan.

Sementara itu, Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan saat ini imbas dari penguatan saham-saham teknologi di bursa saham Amerika Serikat hanya merupakan sentimen sesaat terhadap pergerakan saham-saham teknologi di dalam negeri. 

Menurut Reza, prospek dan pergerakan saham-saham teknologi dalam negeri akan bergantung dari rencana kerja manajemen masing-masing perusahaan. 

"Ditambah dengan antisipasi masih tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah, sehingga masih menjadi tantangan yang harus diantisipasi selain persaingan dengan perusahaan sejenis," kata Reza.

Melansir Reuters, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi pada Senin karena saham teknologi yang naik didorong oleh antusiasme terhadap kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjelang data ekonomi AS pekan ini.

Selain itu, pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) diperkirakan dapat memberikan pandangan ke depan tentang kebijakan moneter. 

Saham Apple dan Microsoft ditutup naik masing-masing 1,97% dan 1,31% pada penutupan perdagangan Senin (17/6/2024). Saham Apple memperpanjang reli mereka sejak pekan lalu, ketika Apple mengumumkan fitur AI baru yang dimaksudkan untuk membangkitkan permintaan iPhone. 

Di sisi lain, The Fed diperkirakan dapat memangkas suku bunga acuannya sekali di tahun ini, kata Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker. Investor juga menantikan beberapa data ekonomi pekan ini seperti data penjualan ritel Mei, yang diikuti oleh data produksi industri, pembangunan perumahan, dan purchasing managers index AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper