Bisnis.com, JAKARTA — PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), selaku emiten pengelola saluran televisi SCTV dan Indosiar, menyampaikan akan membagikan dividen senilai Rp5 per lembar kepada pemegang sahamnya.
Corporate Secretary SCMA Gilang Iskandar mengatakan perseroan akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 Rp316,8 miliar atau setara Rp5 per saham sebagaimana telah disetujui invesot pada Rapat Umum Pemegang Saham pada 12 Juni lalu.
"Nilai dividen tahun buku 2023 yang akan dibagikan perseroan adalah Rp5 per saham," tulis Agus dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dukutip Selasa (18/6/2024).
Gilang melanjutkan, tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi SCMA pada 24 Juni 2024, dengan tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 25 Juni 2024.
Lalu cum dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2024, dan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 27 Juni 2024. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 26 Juni 2024.
"Tanggal pembayaran dividen akan dilakukan pada 10 Juli 2024," ucapnya.
Baca Juga
Adapun SCMA tercatat mencetak laba bersih senilai Rp334,60 miliar sepanjang tahun 2023. Sementara itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya adalah sebesar Rp16,76 miliar.
Sementara itu, total ekuitas SCMA tercatat sebesar Rp8,48 triliun sampai akhir Desember 2023.
Adapun pada kuartal I/2024 Surya Citra Media membukukan peningkatan laba sebesar 185,78% secara tahunan dari posisi Rp66,66 miliar menjadi Rp190,50 miliar pada 3 bulan pertama tahun 2024.
Peningkatan laba diikuti dengan naiknya pendapatan yang dibukukan perseroan. Sepanjang tiga pertama tahun ini, pendapatan bersih SCMA naik 14,89% year-on-year (YoY) menjadi Rp1,75 triliun.
Semua segmen pendapatan SCMA mengalami peningkatan. Pendapatan iklan, semisal, naik 11,54% YoY menjadi Rp1,77 triliun dan pendapatan lain-lain mencapai Rp303,31 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 32,83% YoY.
Pada saat bersamaan, beban program dan siaran mencatatkan peningkatan secara tahunan atau dari posisi Rp969,21 miliar menjadi Rp1,13 triliun pada kuartal I/2024. Artinya, beban yang dipikul perseroan melonjak 17,38% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp190,50 miliar, melesat 185,78% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp1,05 menuju level Rp3,01 per lembar.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.