Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) berbalik rugi sebesar Rp777,79 miliar sepanjang kuartal I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, CMPP mencatatkan kerugian sebesar Rp777,79 miliar sepanjang kuartal I/2024. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya CMPP mampu membukukan laba bersih sebesar Rp20,64 miliar.
Rugi tersebut berbanding terbalik dengan kenaikan pendapatan usaha. Sepanjang kuartal I/2024, CMPP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,74 triliun atau lebih tinggi 26,83% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp1,37 triliun.
Pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan penumpang yaitu penjualan kursi sebesar Rp1,47 triliun serta pendapatan kargo sebesar Rp13,47 miliar.
Pendapatan CMPP tergerus beban usaha yang membengkak, dari kuartal I/2023 sebesar Rp1,26 triliun menjadi sebesar Rp2,41 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2024. Beban tersebut naik sebesar 90,30%.
Kenaikan beban diakibatkan pembengkakan pada pos bahan bakar, dari sebelumnya Rp665,81 miliar menjadi Rp892,60 miliar, kemudian perbaikan dan pemeliharaan sebesar Rp410,66 miliar, penyusutan sebesar Rp227,54 miliar, serta beban lain-lain sebesar Rp368,18 miliar.
Baca Juga
Alhasil, CMPP mencatatkan rugi usaha sebesar Rp673,58 miliar, padahal kuartal I/2023 CMPP mampu mencatatkan laba sebesar Rp104,15 miliar.
Per Maret 2024, CMPP mencatatkan defisiensi modal sebesar Rp8,67 triliun atau meningkat dari posisi akhir tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp7,90 triliun. Adapun aset tercatat sebesar Rp6,23 triliun.
Sementara itu total liabilitas CMPP tercatat sebesar Rp14,91 triliun dengan liabilitas jangka pendek sebesar Rp9,35 triliun sementara liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,56 triliun.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.