Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia (CMPP) Rugi Rp1,08 Triliun 2023 meski Pendapatan Naik 75%

Rugi bersih AirAsia Indonesia (CMPP) susut menjadi Rp1,08 triliun 2023, saat pendapatan naik 75%.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai penerbangan, PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) mencatatkan kerugian sebesar Rp1,08 triliun sepanjang 2023. Pada saat yang sama, pendapatan perseroan justru naik 75%.

Mengacu laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) rugi bersih CMPP susut 34,46% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,08 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,64 triliun.

Pada saat bersamaan, pendapatan AirAsia melesat 75,24% YoY menjadi Rp6,62 triliun, dibandingkan 2022 sebesar Rp3,78 triliun.

Direktur Utama CMPP Veranita Yosephine mengatakan AirAsia Indonesia masih melanjutkan pemulihan kinerja dari pandemi dengan mayoritas pendapatan berasal dari operasi penerbangan. Meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar serta biaya perbaikan dan pemeliharaan, perseroan masih menghasilkan pendapatan.

Secara terperinci, penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp5,63 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi sebesar Rp731,74 miliar. Selain itu, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp125,85 miliar, kargo Rp44,26 miliar dan charter Rp 14,08 miliar.

"Rute Denpasar menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta senilai Rp2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp784 miliar dan Rp624 miliar," ujar Veranita dalam keterangan resmi, dikutip Senin (13/5/2024).

Seiring kenaikan pendapatan, beban usaha CMPP juga naik 43,79% menjadi Rp7,32 triliun pada 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,09 triliun.

Alhasil, CMPP mencatat rugi usaha sebesar Rp702,61 miliar, atau turun 46,59% dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,31 triliun.

Adapun, kas dan setara kas pada akhir tahun perseroan tercatat melesat 110,41% menjadi Rp56,25 miliar, dibandingkan posisi tahun 2022 sebesar Rp26,73 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset CMPP tercatat sebesar Rp6,11 triliun per 31 Desember 2023, dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp5,35 triliun.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp14,01 triliun, dibanding 2022 sebesar Rp12,17 triliun. Sementara itu CMPP mencatat defisiensi modal atau ekuitas negatif Rp7,90 triliun, dibandingkan 2022 sebesar Rp6,81 triliun.

"Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial. Selain itu, manajemen PT AirAsia Indonesia Tbk. [CMPP] juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan," pungkasnya.

Per Maret 2024, AirAsia Indonesia melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (OTP/On Time Performance) meningkat 14% dari 73% pada kuartal I/2023 menjadi 87% pada kuartal I/2024. Tingkat keterisian penumpang pada tiga bulan pertama 2024 sebesar 83%, atau naik 2% dari periode sama 2023. 

Jumlah penerbangan selama kuartal pertama 2024 tercatat sebanyak 10,874 penerbangan meningkat sebesar 30% dari kuartal I/2023. Total penumpang tercatat sebanyak 1,63 juta atau meningkat sebesar 33% dari periode tiga bulan pertama 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper