Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) semakin mempertebal nilai kontrak baru yang diraih masing-masing perusahaan sampai dengan Mei 2023.
Terbaru, Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta menyampaikan bahwa perseroan telah mengantongi kontrak baru senilai Rp9,4 triliun hingga 31 Mei 2024. Jumlah ini meningkat 49,21% dibandingkan perolehan bulan April yakni Rp6,3 triliun.
Rozi menambhkan, perolehan kontrak baru pada Mei 2024 didapat dari pekerjaan proyek Gedung sebesar 50%, sumber daya air sebesar 35%, sisanya jalan & jembatan, properti, manufaktur, dan EPC.
"Sedangkan jika diurai dari sumber pendanaan bersumber dari pemerintah sebesar 70% swasta sebesar 20%, dan sisanya BUMN & lainnya," kata Rozi dalam keterangan resmi, Rabu (12/6/2024).
Berdasarkan dari pekerjaannya, perolehan kontrak ADHI pada bulan Mei 2024, didominasi dari pekerjaan Ibu Kota Nusantara (IKN), antara lain Gedung Istana Wakil Presiden, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek tahap II, Hunian Pekerja Konstruksi tahap II, serta Gedung dan Sarana Pendukung Asrama PSSI.
Sementara itu, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp8,9 triliun hingga Mei 2024. Perolehan ini meningkat 31,35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (YoY) senilai Rp6,7 triliun.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan bahwa perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 53,02%, kemudian BUMN mencapai 32,49%, dan swasta menyumbang sebesar 14,49%.
Adapun, perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor jalan dan jembatan sebesar 55,06%, gedung mencapai 39,30%, pelabuhan 3, 84%, industri sebesar 1,09%, minyak dan gas sebesar 0,53% dan power plant sebesar 0,18%.
Secara rinci, Bakhtiyar menyebut capaian kontrak baru PTPP pada bulan Mei diperoleh dari proyek Peningkatan Jalan di dalam KIPP Ibu Kota Nusantara, Kawasan West Residence sebesar Rp732 miliar, kemudian Proyek Portsite Accomodation Complex Construction Freeport sebesar Rp 326 miliar, serta perolehan kontrak baru dari Anak Perusahaan sebesar Rp1,36 Triliun.
"PTPP terus meningkatkan komitmen untuk menyelesaikan dan mendukung pembangunan infrastruktur termasuk proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Beberapa proyek di kawasan IKN telah berhasil diselesaikan dengan baik oleh PTPP dengan progres 100% yaitu Proyek Penyiapan KIPP Fase 1, Proyek Penyiapan KIPP Fase 2, Proyek Dermaga Logistik IKN dan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 1," kata Bakhtiyar dalam keterangan resmi, Minggu (9/6/2024).
Adapun, progres Proyek Pembangunan Istana Negara dan Lapangan Upacara Kawasan Kepresidenan telah mencapai 69,4% atau melampaui 1,3% dari target progres yang direncanakan. Selanjutnya Proyek Gedung Kantor Presiden juga menunjukkan progres positif dengan realisasi progres sebesar 89,9% atau melampaui 0,7% dari target yang direncanakan.
“Dengan pencapaian kontrak baru sampai dengan bulan Mei ini, kami semakin optimis dapat meraih target di tahun 2024. PTPP terus berkomitmen mendukung pemerintah untuk menyelesaikan proyek – proyek strategis nasional terutama yang akan segera difungsikan pada tahun ini,” pungkas Bakhtiyar.