Bisnis.com, JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) terus berupaya mencegah potensi fraud, termasuk pada kasus PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) dan PT Timah Tbk. (TINS).
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk makin proaktif dalam memperkuat implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG).
Hal ini dilakukan untuk dapat memperbesar kemampuan perseroan dalam meningkatkan kinerja dan kontribusi pada negara.
Tak hanya itu, perusahaan sebagai strategic holding juga melakukan pengawasan mulai dari laporan keuangan hingga langkah strategis yang dijalankan oleh setiap anggota holding.
"Kami sudah ada pedoman strategis mengenai implementasi GCG, dan fraud manajemen. Kami berkolaborasi dengan seluruh direksi di masing-masing Anggota Holding,” sebutnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI yang dikutip, Minggu (9/6/2024).
Pihaknya juga telah membuat komite tata kelola dan komite etik untuk makin proaktif dapat menganalisa dan mengatisipasi berbagai potensi yang mengahambat pengembangan usaha operasional ke depan.
Baca Juga
Terkait PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM), Hendi menyampaikan perseroan sudah melakukan pemberhentian izin kegiatan pemberian cap emas oleh pihak eksternal.
MIND ID bersama ANTM memastikan perkara serupa tidak akan lagi terulang ke depan, dan beritikad baik untuk menyelesaikan perkara lama yang saat ini tengah menjadi perhatian publik.
Selanjutnya pada PT Timah Tbk. (TINS), Hendi menjelaskan bahwa perbincangan tersebut muncul karena langkah MIND ID yang terlebih dahulu membawa hal ini ke forum yang lebih tinggi yakni Kemenko Maritim dan Investasi, BPK dan BPKP.
Menurutnya, MIND ID bersama TINS, saat ini terus proaktif melakukan perbaikan tata kelola dan terus merangkul seluruh stakeholder untuk dapat bersama menjaga Timah selaku mineral strategis Indonesia.
"Tentu tugas kami di Holding dan masing-masing Anggota cukup banyak. Namun, kami komitmen untuk dapat menyelesaikan masalah yang lalu, serta dapat mewariskan kinerja yang lebih baik ke depannya," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golongan M. Sarmuji berharap MIND ID dapat menjadi garda terdepan dalam menanggulangi fraud dan kejahatan di Industri pertambangan Indonesia.
Dia berharap MIND ID dapat melakukan kajian mendalam dan melakukan diagnosa serta dapat menyusun langkah-langkah perbaikan yang komprehensif agar perusahaan tambang mineral negara dapat memiliki kinerja yang positif dan berkelanjutan.
"Semoga hal-hal yang sebelumnya terjadi itu tidak terjadi lagi. Saya yakin pendapatan karyawan BUMN tidak kurang, dan moralitas karyawan BUMN juga tidak rusak semua. Semoga peran MIND ID dan komisaris di setiap Anggota Holding ke depan lebih proaktif dalam melakukan pengawasan," katanya.