Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF), perusahaan healthcare terintegrasi, melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan untuk menjaga kinerja perusahaan tetap positif dan berkelanjutan di tengah tantangan pasar farmasi nasional.
Direktur Utama KAEF, David Utama menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena momentum positif yang berhasil diraih KAEF pada 2023. Meskipun pasar farmasi nasional mengalami tekanan, KAEF berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 7,93% menjadi Rp9,96 triliun.
Untuk menjalankan strategi pertumbuhan berkelanjutan, KAEF menerapkan tiga fase, yakni keunggulan operasional untuk mencapai profitabilitas, penguatan finansial untuk membuka potensi perusahaan, dan transformasi menjadi ekosistem healthcare Indonesia melalui strategi digital.
"Kami akan melakukan restrukturisasi keuangan untuk meringankan beban keuangan perusahaan. Kemudian, melakukan berbagai pembenahan melalui strategi reorientasi bisnis sehingga operasional perusahaan bisa lebih efisien dan profitable," jelas David Utama, Selasa (04/6/2024).
Restrukturisasi keuangan KAEF bertujuan untuk mengelola beban keuangan, baik modal kerja maupun antisipasi kenaikan suku bunga perbankan. Sedangkan reorientasi bisnis akan dilaksanakan pada semua anak usaha KAEF, termasuk penataan fasilitas produksi, penataan portofolio produk, optimalisasi kanal penjualan, strategi kepemimpinan biaya, dan transformasi sumber daya manusia (SDM).
Transformasi SDM menjadi fokus utama KAEF. Perusahaan memberikan kesempatan bagi seluruh pegawai untuk berinovasi dan berkreasi. Ide-ide tersebut akan dievaluasi dan direalisasikan jika sesuai dengan kebutuhan bisnis. Selain itu, penilaian kinerja yang adil dan pengembangan talenta juga menjadi bagian dari transformasi SDM.
David menekankan pentingnya transformasi sumber daya manusia untuk merespons dinamika bisnis agar perusahaan lebih inovatif, kreatif, dan gesit. Ia juga mengingatkan seluruh pegawai untuk terus mengembangkan kompetensi sejalan dengan penataan organisasi.
Pembenahan dan perbaikan tata kelola internal juga dilakukan pada anak perusahaan KAEF, PT Kimia Farma Apotek. Perbaikan meliputi manajemen stok (inventory) dan arus kas (cash flow).
Dengan strategi reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan, KAEF optimis dapat menjaga kinerja dan profitabilitas perusahaan, serta memanfaatkan peluang pasar farmasi yang masih prospektif.