Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus HMPV Masuk RI, Kalbe Farma (KLBF) Amankan Stok Obat

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menjaga ketersediaan obat saat virus Human Metapneumovirus (HMPV) sudah menyebar di Indonesia.
Ilustrasi virus HMPV. Dok Freepik
Ilustrasi virus HMPV. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memastikan ketersediaan obat, saat wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) sudah menyebar sampai ke Indonesia.

Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Hari Nugroho mengatakan bahwa perusahaan saat ini sedang memonitor perkembangan virus HMPV di Indonesia.

"Perusahaan memonitor perkembangan wabah [HMPV] tersebut di Indonesia. Namun demikian perusahaan terus menjaga ketersediaan obat yang dibutuhkan bagi masyarakat," katanya, Selasa (8/1/2025).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebelumnya menyatakan bahwa virus HMPV sudah masuk ke Indonesia, pada Senin (6/1/2025).

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa virus HMPV berbeda dengan virus Covid-19, adapun Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.

“Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (6/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa virus HMPV memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

"Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada," tambahnya.

Sementara itu, melihat dari sisi kinerja, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatat kenaikan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,37 triliun hingga kuartal III/2024.

Jumlah tersebut mencapai kenaikan signifikan sebesar 15,2% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp2,06 triliun hingga kuartal III/2023.

Berdasarkan laporan keuangan KLBF, penjualan bersih meningkat 7,4% menjadi Rp24,23 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp22,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper