Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali rebound pada Juni 2024 ditopang oleh saham-saham big caps seperti 4 bank besar (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI), TLKM dan ASII.
IHSG menutup perdagangan Mei 2024 dengan melemah 0,90% atau 63,40 poin ke level 6.970,73 pada Jumat (31/5/2024). Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.959 hingga 7.102 di awal sesi.
Tercatat, 199 saham menguat, 372 saham melemah, dan 209 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.856 triliun.
Adapun, saham BREN yang masuk papan pemantauan khusus sejak Rabu (29/5) terpantau ambles dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) beruntun hingga parkir di level Rp8.225 per saham. Hal itu memberatkan laju IHSG, sebab kapitalisasi pasar BREN sangat besar yakni Rp1.100 triliun.
Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora mengatakan IHSG pada Juni 2024 berpeluang rebound setelah terkoreksi agresif pada Mei. Hal ini karena saat ini pasar (IHSG) sudah murah dan sudah masuk fase jenuh penjualan saham big caps konvensional.
“Sudah masuk fase jenuh jual saham-saham big caps seperti perbankan BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, ASII dan TLKM. Saham-saham ini yang akan menjadi pendorong untuk IHSG mengalami rebound di Juni,” kata dia kepada Bisnis, Jumat (31/5/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, Andika mengatakan karena BREN sedang FCA dan berpotensi turun, akan terjadi sektor rotation. Hal ini menyebabkan saham perbankan big caps yang duluan turun akan rebound untuk cover penurunan agresif yang terjadi pada BREN.
Sepanjang Mei, IHSG ditutup terkoreksi agresif 3,64%, atau kembali ke bawah 7.000. Hal ini disebabkan oleh perbankan bigcaps yang memerah selama sebulan ini dan saham BREN yang memiliki market cap terbesar di BEI terkena FCA hingga terkena ARB selama 3 hari berturut-turut.
Di sisi lain, para pelaku pasar juga mencermati sikap The Fed yang memang berpotensi untuk tetap menaikan suku bunga dalam waktu yang lama dan masih memanasnya hubungan geopolitik antara Israel dan Palestina.
Seiring dengan potensi IHSG tersebut, Andika merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk dilirik sepanjang juni, yaitu BBRI dan BMRI.
Keduanya direkomendasikan buy dengan target BBRI sebesar Rp4.800 dan BMRI di posisi Rp6.400 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.