Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel bakal membagikan dividen sebesar Rp1,4 triliun dengan tambahan dividen spesial sebesar Rp100,5 miliar.
Manajemen Mitratel menjelaskan dividen spesial adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per tanggal 12 Juni 2024. Dividen tunai dan dividen spesial akan dibayarkan secara sekaligus kepada pemegang saham yang berhak selambat lambatnya pada 3 Juli 2024.
Adapun dalam RUPST Mitratel, Jumat (31/5/2024), pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun atau Rp17 per saham. Jumlah ini setara dengan 70% dari laba bersih 2023.
“Perseroan juga menyiapkan dividen spesial sebesar Rp100,5 miliar atau setara 5% dari laba bersih. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan adalah sebesar 75% dari laba bersih,” tegas Manajemen pada Jumat (31/5/2024).
Sementara itu, RUPST menyetujui alokasi laba ditahan sebesar Rp462 miliar atau setara 23% dari laba bersih dan cadangan senilai Rp40 miliar atau 2%.
Sebagai informasi, rasio pembayaran dividen MTEL pada tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 99%. Manajemen dan pemegang saham mempertimbangkan rencana ekspansi dan tantangan bisnis ke depan yang semakin menantang. Terutama terkait peran MTEL sebagai ujung tombak pemerintah dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.
Baca Juga
“Kami tidak sekedar menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan profitabilitas, juga berkontribusi dalam pemerataan akses telekomunikasi. Maka itu, kami mesti menyiapkan belanja modal yang cukup untuk mendukung agenda besar tersebut,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko pada acara public expose.
Mitrarek tahun ini menargetkan tiga misi utama. Pertama, memperkuat posisi sebagai market leader di industri melalui pertumbuhan bisnis secara organik. Kedua, memberikan solusi layanan pada ekosistem menara untuk mendukung operator seluler dalam menerapkan teknologi baru. Ketiga, mengakselerasi pertumbuhan dengan menangkap peluang anorganik.
“Ekspansi baik secara organik maupun anorganik tetap menjadi fokus utama perseroan sejalan dengan agenda industri operator telekomunikasi yang tengah melakukan konsolidasi sebelum melanjutkan ekspansi,” pungkasnya.