Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palma Serasih (PSGO) Targetkan Pendapatan Rp2,65 Triliun, Produksi CPO Naik

PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) menargetkan peningkatan pendapatan menjadi Rp2,65 triliun pada 2024 seiring dengan naiknya produksi CPO.
Emiten perkebunan kelapa sawit dan olahan CPO, PT Palma Serasih Tbk.(PSGO) memutuskan pembagian dividen Rp150,8 miliar atau Rp8 per saham dalam RUPST Kamis (30/5/2024). /Bisnis-Fasya Kalak Muhammad.
Emiten perkebunan kelapa sawit dan olahan CPO, PT Palma Serasih Tbk.(PSGO) memutuskan pembagian dividen Rp150,8 miliar atau Rp8 per saham dalam RUPST Kamis (30/5/2024). /Bisnis-Fasya Kalak Muhammad.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit dan olahan CPO, PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) menargetkan peningkatan pendapatan menjadi Rp2,65 triliun pada 2024 seiring dengan naiknya produksi CPO.

Direktur Palma Serasih Johanes Gosal menyampaikan PSGO pada 2024 menargetkan pertumbuhan terhadap produksi masing-masing produk yakni CPO 41% year on year (yoy) menjadi 225.395 ton, tandan buah segar (TBS) inti dan plasma naik 15% yoy ke 630.000 ton, dan palm kernel naik 45% yoy menuju 37.174 ton.

Dirinya turut mengungkapkan adanya peluang bagi PSGO pada tahun 2024 dikarenakan usia tanaman yang sudah sangat produktif dan diharapkan mampu menghasilkan produksi yang maksimal. Menurutnya perseroan juga terus berinovasi dalam mekanisme operasional perkebunan.

“Penjualan neto pada diharapkan naik 30% ke posisi Rp2,65 triliun, laba bruto naik 47% ke posisi Rp834 miliar, lalu Laba usaha naik 40% ke posisi Rp544 miliar, serta laba bersih Rp399 miliar,” ujarnya dalam Paparan Publik, Kamis (30/5/2024).

Selain itu perseroan mengungkapkan akan melakukan perluasan terhadap area tanam guna mendukung target perseroan terkait pertumbuhan produksi dan peningkatan kualitas tanaman.

Direktur perusahaan Astrida Niovita Bachtiar turut menyampaikan pencapaian PSGO sepanjang tahun 2023. PSGO mencatatkan produksi CPO 160.100 ton, TBS inti dan plasma 548.700 ton, dan PK 26.000 ton.

“Selain itu perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan pada penjualan neto perusahaan 4% secara YoY menjadi Rp2,04 triliun. Laba tahun berjalan juga naik 113% secara YoY menjadi Rp549,2 miliar,” jelas Astrida Niovita.

Meskipun begitu, laba usaha perseroan tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 16,4%. Hal itu merupakan terdampak dari normalisasi harga pasar CPO dan PK yang melonjak tinggi di 2022, karena adanya pembatasan ekspor serta kenaikan harga minyak dunia. (Fasya Kalak Muhammad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper