Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) akan menambah kapasitas 53 megawatt melalui anak usaha dan berpotensi menambah pendapatan sebesar US$40 juta atau setara Rp650,12 miliar (kurs jisdor Rp16.253).
Direktur Utama Barito Renewables Energy Hendra Tan mengatakan BREN melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, sedang merealisasikan penambahan 116 MW kapasitas total panas bumi di ketiga wilayah operasinya di Salak, Darajat, dan Wayang Windu, di mana 53 MW diantaranya akan dicapai melalui dua strategi, yaitu pengembangan Salak Binary dan program retrofit.
“Total penambahan kapasitas dari program retrofit ini akan menambah pendapatan sekitar US$40 juta per tahun,” kata Hendra dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (31/5/2024).
Hendra menjelaskan penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari growth story BREN untuk menambah kapasitas melalui pertumbuhan organik. Saat ini program Salak Binary dan retrofit sudah berjalan dan ditargetkan rampung secara berkala hingga 2026.
Dia juga mengklaim Program Salak Binary merupakan inovasi penerapan teknologi terbaru di panas bumi dengan menyerap energi panas dari Hot Brine Water yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, kemudian diubah menjadi energi listrik. Sementara program Retrofit merupakan bagian dari kegiatan peningkatan efisiensi power plant kami.
“Program retrofit merupakan bagian dari kegiatan peningkatan efisiensi power plant kami. Efisiensi yang dilakukan oleh Star Energy Geothermal mencakup re-engineering, improvement, dan optimalisasi penggantian cooling tower dan turbine rotor menggunakan teknologi yang lebih baru,” tambah Suharsono.
Baca Juga
Selain Salak Binary, Star Energy juga melakukan program retrofit yang akan menambah kapasitas sebesar 39.2 MW untuk area operasional Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Commercial Operation Date (COD) untuk Salak dan Wayang Windu akan dilakukan pada tahun 2025. Sementara untuk Darajat ditargetkan akan rampung pada 2026.