Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus BNI AM Racik Dana Tapera Agar Cuan Maksimal

PT BNI Asset Management (BNI AM) membeberkan strategi perusahaan dalam mengelola dana Tapera untuk menghasilkan imbal hasil atau return positif.
PT BNI Asset Management (BNI AM) membeberkan strategi perusahaan dalam mengelola dana Tapera untuk menghasilkan imbal hasil atau return positif. Bisnis/Endang Muchtar
PT BNI Asset Management (BNI AM) membeberkan strategi perusahaan dalam mengelola dana Tapera untuk menghasilkan imbal hasil atau return positif. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi, PT BNI Asset Management (BNI AM) merupakan salah satu dari 7 mitra Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk mengelola dana Tapera, atau yang dikenal sebagai Kontrak Pengelolaan Dana Tapera (KPDT).

Head of Corporate & Marketing Communication BNI AM, Hindria Listyadi membeberkan strategi perusahaan dalam mengelola dana Tapera untuk menghasilkan imbal hasil atau return positif.

"BNI AM mengelola dana Tapera sesuai target return yang ditetapkan oleh BP Tapera pada instrumen pasar uang dan obligasi yang mengacu pada obligasi pemerintah atau obligasi korporat investment grade minimal rating A," ujar Hindria kepada Bisnis, Rabu (29/5/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 21/2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 25/2020, BP Tapera menunjuk Manajer Investasi dan Bank Kustodian dalam waktu paling lambat 3 bulan sejak BP Tapera beroperasi dan Manajer lnvestasi dapat ditunjuk lebih dari 1 MI.

Berdasarkan ketentuan tersebut, simpanan peserta Tapera berasal dari pekerja yang menerima gaji, seperti pegawai negeri, BUMN, swasta, serta pekerja mandiri.

Iuran Tapera akan mulai ditarik dari pekerja pada 2027 mendatang, dengan besaran potongan 3% dari gaji per bulan. Perinciannya, sebesar 0,5% ditanggung oleh pemberi kerja dan porsi pekerja mencapai 2,5%.

"Aturan baru itu kan masih sampai 2027, sejauh ini belum ada dampaknya. Untuk target return dalam bentuk angka kami belum bisa ungkapkan, karena MI tidak boleh menjanjikan angka. Namun kami upayakan return yang kompetitif," kata Hindria.

Kendati demikian, Hindria memastikan BNI AM akan transparan dalam mengelola dana Tapera, sejalan dengan pengawasan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya, nasabah akan menerima laporan dari BP Tapera, karena dana nasabah Tapera ditempatkan di beberapa MI.

"Untuk transparasi pengelolaan dana dilakukan review bersama antara BNI AM dengan Tapera secara periodik yang diawasi oleh OJK," jelasnya.

Terkait strategi BNI AM untuk mendorong dana kelolaan (asset under management/AUM) pada tahun ini perusahaan berfokus menawarkan produk reksa dana indeks dan pendapatan tetap.

Per April 2024, total dana kelolaan BNI AM tembus Rp25,94 triliun dengan unit penyertaan 24,88 miliar unit. Sementara itu, BNI AM mematok target dana kelolaan dapat menembus hingga Rp34 triliun sampai akhir tahun 2024.

Dalam perjalanannya, BP Tapera telah bekerja sama dengan 7 MI. Di antaranya PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management, PT BRI Manajemen Investasi, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Schroder Investment Management Indonesia. Ketujuh MI ini menguasai sekitar 70% pasar reksa dana domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper