Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup naik ke level Rp15.995 per dolar AS setelah Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan di level 6,25%.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan naik 0,02% atau 3,5 poin ke posisi Rp15.995 per dolar. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,01% ke posisi 104,570.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,15%, dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapura melemah 0,04%, yuan China turun 0,03% dan ringgit Malaysia turun 0,23%.
Sementara itu, baht Thailand naik 0,15%, rupee India menguat 0,07%, peso Filipina naik 0,29%, dan won Korea naik 0,02%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 21-22 Mei 2024.
Kebijakan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
Baca Juga
Sebelumnya dalam RDG bulan April 2024, BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan dari level 6% ke 6,25% guna menahan pelemahan rupiah. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali sejak Oktober 2023.
Dari sisi eksternal, risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan April, yang akan dirilis pada hari Rabu, kini menjadi fokus untuk mendapatkan lebih banyak isyarat dari bank sentral. The Fed telah mempertahankan suku bunga tetap stabil selama pertemuan tersebut, sementara Ketua The Fed Jerome Powell masih mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Para pedagang akan menunggu untuk melihat apakah hal ini akan terjadi di antara semua pejabat The Fed, terutama karena inflasi yang masih stabil. Sejumlah pejabat Fed memperingatkan minggu ini bahwa bank sentral memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa inflasi akan turun, sebelum dapat mulai memangkas suku bunga.
“Komentar mereka mendukung greenback dan menekan sebagian besar aset berisiko tinggi dan tidak memberikan imbal hasil,” kata Ibrahim dalam riset harian.
Berdasarkan hal tersebut, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.950 - Rp16.040 per dolar AS pada perdagangan Senin depan (27/5/2024).