Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Charoen Pokphand (CPIN) Tebar Dividen Rp2,13 Triliun, 92,2% dari Laba

RUPST PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) sepakat membagikan dividen final Rp2,13 triliun.
RUPST PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) sepakat membagikan dividen final Rp2,13 triliun. /Dok.Perusahaan.
RUPST PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) sepakat membagikan dividen final Rp2,13 triliun. /Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten unggas (poultry), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) resmi mengumumkan akan membagikan dividen final sebesar Rp2,13 triliun untuk tahun buku 2023. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CPIN pada Selasa (21/5/2024).

Presiden Direktur CPIN Thomas Effendy mengatakan, ada tiga agenda utama yang dibahas dalam RUPS, yaitu pertanggungjawaban laporan keuangan tahun buku 2023, penunjukkan kantor akuntan publik, dan pembagian dividen.

“Jadi, tadi RUPS memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp130 rupiah per saham, yang mana Rp100 per saham sudah dibagikan pada 29 November 2023 sebagai dividen interim," ujar Thomas dalam paparan publik CPIN, Selasa (21/5/2024).

Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 16,39 miliar saham, maka dividen final yang dibagikan perseroan yaitu sebesar Rp2,13 triliun. Adapun, CPIN telah membagikan dividen interim tunai senilai Rp1,63 triliun atau Rp100 per saham pada November 2023.

"Sehingga sisanya sebesar Rp30 per saham [atau total Rp491,94 miliar] ini akan kami bagikan setelah RUPS ini selesai,” pungkas Thomas.

Mengacu harga saham CPIN di level Rp5.175 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (21/5), maka dividen yield CPIN sebesar 2,51%.

Artinya, dengan total dividen final sebesar Rp2,13 triliun maka dividen payout ratio yang dibagikan CPIN sebesar 92,2% dari laba bersih CPIN pada 2023 sebesar Rp2,31 triliun.

Laba CPIN yang terkoreksi pada 2023 tidak menghambat loyalitas CPIN terhadap pemegang sahamnya. Mengacu laporan keuangan di laman BEI, laba bersih CPIN menyusut 20,82% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp2,31 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp2,92 triliun. 

Pada saat yang sama, penjualan neto CPIN tercatat naik 8,34% YoY menjadi Rp61,61 triliun di 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp56,86 triliun. 

Secara terperinci berdasarkan segmen, penjualan CPIN ditopang oleh segmen pakan sebesar Rp49,42 triliun, diikuti segmen ayam pedaging (broiler) sebesar Rp37,18 triliun, ayam olahan Rp10,01 triliun.

Selanjutnya, penjualan anak ayam usia sehari atau day old chicken sebesar Rp7,18 triliun, dan penjualan lain-lain Rp6,52 triliun. Penjualan itu dikurangi biaya eliminasi Rp48,71 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper