Bisnis.com, JAKARTA – Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mengumumkan akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya berdasarkan tahun buku 2023.
Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto, mengatakan, pembagian dividen tunai sebesar Rp1,1 miliar untuk tahun buku 2023. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 17 Mei 2024.
"Dasar pembagian dividen ini adalah kenaikan laba bersih perusahaan yang meningkat 5,53% year on year [YoY] menjadi Rp4,73 miliar pada tahun 2023, dibandingkan dengan Rp4,48 miliar pada tahun sebelumnya," ujar Iwan dalam keterangannya, Senin (20/5/2024).
Artinya, rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio (DPR) yang dibagikan SBMA sebesar 23,25% dari laba bersih 2023. Adapun jika menghitung total saham SBMA sebanyak 929,92 juta saham, maka dividen per saham yang diterima pemegang saham sebanyak Rp1,18 per saham.
Sementara itu, jika mengacu harga saham SBMA di level Rp148 per saham pada Jumat (17/5/2024), maka dividen yield sebesar 0,79%.
Berdasarkan pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), cum dividen SBMA di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 29 Mei 2024. Lalu, recording date jatuh pada 31 Mei 2024. Adapun, tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham akan dilakukan pada 14 Juni 2024.
Baca Juga
Menilik kinerja keuangannya, per 2023 SBMA mencetak laba bersih yang meningkat 5,53% menjadi Rp4,73 miliar dengan pendapatan Rp113,36 miliar atau naik 9,38% dibandingkan periode 2022 yang hanya Rp103,64 miliar.
Pendapatan terbesar datang dari segmen penjualan Acetylene yang mencapai Rp33,66 miliar atau tumbuh 33,66% dari posisi sebelumnya Rp29,28 miliar. Lalu penjualan argon juga naik 8,21% menjadi Rp22,59 miliar dari Rp20,87 miliar, lalu penjualan oxygen naik 10,58 % jadi Rp22,62 miliar dari Rp20,46 miliar.
Adapun, SBMA membukukan penjualan nitrogen naik 25,44% jadi Rp6,36 miliar dari Rp5,07 miliar, penjualan karbon dioksida Rp7,79 miliar atau naik 59,27 % dari Rp4,89 miliar dan pendapatan lain-lain terkumpul Rp20,32 miliar.
Iwan mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan perusahaan didorong oleh realisasi operasional pabrik baru yang dimulai pada Juni 2023. Dampak positif dari operasional pabrik ini mulai terasa pada akhir tahun 2023 dan kuartal pertama tahun 2024.
"Dengan penjualan yang semakin naik, biaya produksi kami juga menurun, sehingga kami optimis kinerja SBMA akan terus membaik," ujar Iwan.
Kendati demikian, menurutnya SBMA dan industri migas secara umum masih menghadapi tantangan besar, termasuk fluktuasi harga minyak dunia, perubahan regulasi pemerintah terkait lingkungan, dan persaingan ketat.
Berikut Jadwal Pembagian Dividen SBMA:
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 29 Mei 2024
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 30 Mei 2024
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 31 Mei 2024
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 3 Juni 2024
-Tanggal Pencatatan (Recording Date): 31 Mei 2024
-Tanggal Pembayaran Dividen Tunai: 14 Juni 2024