Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mengungkapkan dua alasan harga saham melonjak dan menjadi saham dengan kapitalisasi pasar nomor satu di pasar modal.
Direktur Utama Barito Renewables Energy Tan Hendra Soetjipto mengatakan pihaknya tidak dapat mengontrol harga saham yang merupakan mekanisme pasar. Meski demikian prospek pertumbuhan BREN dan potensi emiten EBT di pasar modal turut serta mendorong kenaikan harga saham saat ini.
“Ada beberapa catatan yang mau kita tegaskan. BREN ini memang dari segi supply [saham] populer dan mungkin tidak banyak perusahaan renewable yang listed di bursa,” kata dia dalam paparan publik, Senin (13/5/2024).
Lebih lanjut, Hendra menyebutkan bisnis renewables energy atau energi baru terbarukan sangat diminati oleh investor. Hal ini yang menjadi salah satu faktor kenaikan harga saham, menurutnya.
Kemudian Hendra mengklaim faktor lain yang mungkin ikut berkontribusi adalah kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan BREN ke depan. Salah satunya adalah dengan rencana penambahan kapasitas geothermal sebesar 2.000 megawatt dan potensi maksimum tenaga angin sebesar 396 megawatt.
Seperti yang diketahui saham BREN melonjak dalam beberapa waktu. Pada perdagangan hari ini, saham BREN berada di level Rp9.475 per saham.
Baca Juga
Harga saham saat ini menunjukkan kenaikan sebesar 26,76% secara year to date. Adapun dalam satu bulan perdagangan saham BREN memberikan return sebesar 76,55%.
BREN juga sempat disuspensi Bursa pada perdagangan 3 Mei lalu karena lonjakan harga yang signifikan. Kenaikan harga tersebut membuat BREN menggeser posisi pertama emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa.
Kapitalisasi pasar BREN tercatat di level Rp1.270 triliun dengan PER sebesar 695,62 kali dan PBVR sebesar 169,47 kali.