Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Global Energy SGER Cetak Kenaikan Penjualan Batu Bara & Nikel

Sumber Global Energy (SGER) membukukan pertumbuhan penjualan batu bara dan nikel pada kuartal I/2024.
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) membukukan kenaikan penjualan batu bara dan nikel secara tahunan pada kuartal I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (13/5/2024), emiten berkode saham SGER itu membukukan pendapatan Rp3,86 triliun untuk periode Januari 2024 hingga Maret 2024. Rapor itu mencerminkan pertumbuhan 21,42% year-on-year (yoy).

Secara terperinci, pendapatan dari penjualan batu bara naik dari Rp3,15 triliun pada kuartal I/2023 menjadi Rp3,81 triliun per akhir Maret 2024. Selanjutnya, penjualan nikel tumbuh dari Rp23,89 miliar pada kuartal I/2023 menjadi Rp43,77 miliar akhir Maret 2024.

Adapun, pelanggan yang menyumbang pendapatan sebesar 22,78% adalah Viet Phat Import Trading Investment JSC. 

Sejalan dengan pendapatan yang naik, beban pokok juga ikut melambung menjadi sebesar Rp3,60 triliun pada kuartal I/2024. Beban tersebut naik 27,11% dari Rp2,83 triliun periode yang sama tahun lalu.

Alhasil, laba kotor justru tergerus menjadi sebesar Rp259,80 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp346,65 miliar. 

Dengan demikian, SGER membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp220,18 miliar pada kuartal I/2024. Pencapaian itu turun 12,94% dari Rp253,04 miliar untuk periode Januari 2023 hingga Maret 2023.

Dalam catatan Bisnis, SGER membidik penjualan batu bara sekitar 10 juta hingga 11 juta ton batu bara pada 2024. Kontribusi produk selain batu bara, diharapkan dapat menopang kinerja keuangan seperti biomassa, pump terminal, dan beberapa lini usaha yang dijalankan anak usaha SGER.

Selain itu, SGER menganggarkan US$50 juta atau senilai Rp791,25 miliar (kurs jisdor Rp15.825) untuk pembangunan pabrik hidrogen peroksida (hydrogen peroxide) mulai Februari mendatang.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper