Bisnis.com, JAKARTA – CSA Index untuk Mei 2024 adalah 51,4 melemah dari angka April sebesar 65,8. Hasil ini merupakan hasil CSA Index terendah sejak awal tahun 2024.
Hal ini mengindikasikan optimisme pelaku pasar berada di level terendah dan cenderung kurang optimis akan kinerja IHSG sepanjang bulan Mei 2024. Hasil ini lebih rendah dari bulan Februari dimana pelaku pasar khawatir akan hasil pemilu dan cenderung menunggu sebelum menentukan langkah investasi lebih lanjut.
Kinerja IHSG pada bulan April 2024 tercatat juga tidak menggembirakan dengan pelemahan sebesar 0,75% dan ditutup pada level 7.234. Untuk pertama kalinya berdasarkan konsensus, pelaku pasar menargetkan IHSG bergerak negatif di bulan Mei ini dengan target di kisaran 7.100 atau melemah 1,85%. Pelemahan ini didapatkan dari asumsi sentimen moneter yang masih ketat dan pelemahan rupiah yang masih berlanjut.
Ketua Umum Propami, Aji Martono turut menanggapi hasil CSA Index Mei 2024. Menurutnya hal tersebut menunjukan optimisme pelaku pasar mulai melemah. Namun, lebih lanjut dirinya juga menambahkan bahwa untuk jangka panjang serta kedepannya, pelaku pasar masih sangat optimis untuk IHSG kembali naik.
“Oleh karena itu pelaku pasar sangat berharap adanya sentimen positif dan kebijakan yang pro pasar untuk dapat memulihkan optimism akan kinerja IHSG,” katanya dalam laporan CSA,Senin (6/5/2024).
Pelaku pasar melihat IHSG akan dilanda beberapa sentimen negatif. Pelemahan rupiah menjadi salah satu sentimen utama yang diperhatikan. Selain itu, masih belum jelasnya potensi pemangkasan suku bunga The Fed membuat tekanan akan rupiah dan memperlambat proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Hal ini ditambah dengan tidak stabilnya kondisi geopolitik pasca meningkatnya tensi di Timur Tengah dan masih belum selesainya konflik di Ukraina. Pelaku pasar juga mengamati aliran investasi yang dilakukan asing maupun investor lokal. Pada bulan April, terlihat bahwa investor asing melakukan penjualan bersih.
Untuk 12 bulan ke depan, CSA Index Mei 2024 mencatat angka 94,6 dimana hasil ini menunjukkan peningkatan dari level sebelumnya di kisaran 92,1. Pelaku pasar masih optimis dengan kinerja IHSG selama 12 bulan ke depan.
Pelaku pasar menargetkan IHSG menguat hingga ke level 7.727 dalam 12 bulan ke depan. Hasil ini mengindikasikan IHSG menguat sebanyak 6,81% dari posisi penutupan di akhir April 2024.
IHSG untuk jangka penjang masih menjadi pilihan meskipun dalam jangka pendek berpotensi mengalami koreksi. Pelaku pasar yakin bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki potensi besar, terutama dengan peningkatan kinerja emiten-emiten pada kuartal I/2024. Hasil Pemilu 2024 yang telah selesai juga menghilangkan ketidakpastian politik yang mewarnai sepanjang kuartal I/2024.
Selain itu mengenai kebijakan The Fed yang masih mempertahankan tingkat suku bunganya memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi kembali, dan penurunan akan dilakukan apabila target inflasi sudah tercapai. Meskipun memang ketidakpastian dan sentimen negatif masih membayangi akan proyeksi kinerja emiten di masa mendatang.
CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang akan menjadi penggerak utama untuk IHSG di bulan Mei. Adapun sektor energi untuk pertama kalinya menjadi pilihan utama pelaku pasar menggantikan sektor finansial yang selama ini menjadi andalan pelaku pasar.
Ketidakpastian dalam kebijakan moneter dan potensi penguatan harga komoditas energi menjadi pendorong utama kinerja positif sektor ini. Selain itu, sektor industri dasar juga menjadi pilihan pelaku pasar untuk bulan Mei ini. (Fasya Kalak Muhammad)