Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten CPO Grup Triputra TAPG Cetak Laba Bersih Rp370,8 Miliar pada Kuartal I/2024

Laba bersih PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) naik menjadi Rp370,8 miliar pada kuartal I/2024.
Deretan truk di sekitaran perkebunan sawit Sepaku, Kalimantan Timur, dekat lokasi IKN Nusantara pada Rabu (8/3/2023). - Reuters/Willy Kurniawan
Deretan truk di sekitaran perkebunan sawit Sepaku, Kalimantan Timur, dekat lokasi IKN Nusantara pada Rabu (8/3/2023). - Reuters/Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit Grup Triputra PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mencatatkan peningkatan laba bersih sepanjang kuartal I/2024. Laba bersih TAPG naik menjadi Rp370,8 miliar di tiga bulan pertama 2024. 

Berdasarkan laporan keuangannya, TAPG membukukan kenaikan laba bersih 25,82% dari Rp294,7 miliar di kuartal I/2023, menjadi Rp370,8 miliar di kuartal I/2024. 

Meski meningkat, pendapatan TAPG tercatat turun 0,72% menjadi Rp1,91 triliun di tiga bulan pertama 2024. Pendapatan ini turun dari Rp1,92 triliun di kuartal I/2023.

Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto menjelaskan optimalisasi produksi dengan fokus praktik perkebunan terbaik dengan pemanfaatan mekanisasi dan dukungan teknologi telah berperan penting dalam menjaga kinerja operasional Perseroan di masa-masa yang menantang.

"Awal 2024 masih terasa efek El Niño tahun lalu, namun TAPG berhasil mencatat pertumbuhan operasional positif di awal tahun ini. Karena itu, kami cukup optimistis tren pertumbuhan ini masih bertahan sampai akhir tahun, karena usia rata-rata usia tanaman TAPG juga masih berada di fase puncak," kata Tjandra, dikutip Kamis (2/5/2024). 

Dia melanjutkan, fokus operasional TAPG adalah peningkatan produktivitas, dan optimalisasi pengendalian biaya.

Dia menjelaskan strategi optimalisasi produktivitas, dan kontrol biaya TAPG memberikan hasil yang memuaskan. Pada kuartal I/2024, produksi TBS TAPG sebesar 672.000 ton, meningkat 9% dibandingkan periode serupa tahun lalu.

Sementara produksi CPO sebanyak 214.000 ton yang meningkat 7% dibandingkan kuartal I/2023, dan produksi Palm Kernel 44.000 ton, tumbuh 34%. Peningkatan volume produksi yang dicatat TAPG konsisten dengan pertumbuhan yield, dengan OER sebesar 23,73% yang meningkat 0,91 ppts.

Dari sisi permintaan, situasi geopolitik global yang masih sengit diprediksi tidak akan banyak mengubah level harga CPO. Sementara permintaan di dalam negeri berpotensi terus tumbuh berkat kebijakan B35 yang telah dilakukan sejak 2023 yang menyerap kurang lebih 12 juta ton CPO per tahun.

"Pada kuartal I/2024 delivery produk-produk perseroan juga masih tercatat stabil, dengan penjualan TAPG senilai Rp1,91triliun yang berada pada level serupa dibandingkan kuartal I/2023. Perseroan membukukan EBITDA Rp627 miliar tumbuh 36%, dan laba setelah pajak Rp383 miliar yang tumbuh 25%," tuturnya. 

Selain itu, lanjutnya, profitabilitas TAPG tumbuh karena perseroan berhasil menekan biaya produksi yang dibuktikan dari penurunan COGS 5% menjadi Rp1,38 triliun.

Aset TAPG per kuartal I/2024 tercatat senilai Rp13.89 triliun yang menurun 6% dibandingkan kuartal serupa tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi akibat pelunasan pinjaman bank dipercepat. 

Karena itu, liabilitas TAPG juga tercatat menurun hingga 46% menjadi Rp2,16 triliun, sementara ekuitas TAPG tumbuh 9% menjadi Rp 11,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper