Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kemasan dan suku cadangnya, PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) memutuskan pembagian dividen Rp4,20 miliar atau setara Rp1,33 per saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 pada Senin (29/4/2024).
Dalam RUPST, perseroan membahas persetujuan dan pengesahan atas Laporan Tahunan 2023, penetapan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan/atau honorarium serta tunjangan untuk Direksi dan Dewan Komisaris pada 2023, penunjukan Kantor Akuntan Publik Terdaftar pada 2023, serta laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana IPO.
Direktur Utama PTMP Ardi Kusuma menyampaikan perseroan telah melaksanakan RUPS dengan agenda tersebut dan mendapatkan persetujuan pemegang saham. Terkait penggunaan laba 2023 senilai Rp8,41 miliar, RUPS PTMP memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp4,20 miliar atau setara Rp1,33 per saham kepada para pemegang saham.
“Dividen untuk tahun buku 2023 akan dibayarkan untuk setiap saham yang dikeluarkan oleh perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan oleh Direksi,” kata Ardi dalam paparan publik setelah RUPS, Senin (29/4/2024).
Ardi turut menyampaikan terkait pengalokasian laba Rp1,68 miliar disisihkan untuk dana cadangan. Selanjutnya, sebesar Rp2,52 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja.
Menurut data perseroan pada 2023, PTMP membukukan penjualan neto Rp152,99 miliar, naik 12,46% dari realisasi pada 2022 sebesar Rp136,03 miliar. Hal ini meneruskan tren pendapatan PTMP yang bertumbuh setiap tahun, yakni Rp119,33 miliar pada 2021, Rp101,61 miliar pada 2020, dan Rp105,71 miliar pada 2019.
Baca Juga
Direktur Keuangan Edward Kusuma menyampaikan bahwa sepanjang penjualan pada tahun lalu ditopang oleh suku cadang Rp130,74 miliar, mesin Rp19,51 miliar, pendapatan sewa Rp1,92 miliar, dan pendapatan teknik Rp798,22 juta. Pelanggan besar PTMP berasal dari berbagai industri, seperti makanan olahan, minuman, petrokimia, kosmetik, hingga kesehatan dan farmasi.
“Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp50,65 miliar, naik 20,26% dibandingkan laba kotor tahun 2022 sebesar Rp42,12 miliar. Kenaikan perolehan laba kotor ini disebabkan karena peningkatan penjualan sebesar 12,46% dan beban langsung penjualan sebesar 8,97%,” jelas Edward.
Selain itu perseroan mencatatkan laba neto PTMP di tahun 2023 sebesar Rp8,41 miliar atau turun sebesar 26,78% dari tahun berjalan 2022 sebesar Rp11,48 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban lain-lain dan beban bunga dan keuangan. (Fasya Kalak Muhammad)