Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Rilis Lapkeu Besok (29/4), Simak Proyeksi dan Rekomendasi Sahamnya

GOTO akan mengeluarkan laporan keuangannya besok, Senin (29/4/2024). Bagaimana prospek kinerja dan arah sahamnya?
Pengemudi atau driver Gojek mengantarkan paket pesanan dari platform Tokopedia di Jakarta. - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi atau driver Gojek mengantarkan paket pesanan dari platform Tokopedia di Jakarta. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan mengeluarkan laporan keuangan untuk kuartal I/2024 besok, Senin (29/4/2024). Lalu, bagaimana perkiraan kinerja dan arah sahamnya?

Dalam konsensus Bloomberg, konsensus memperkirakan GOTO akan mencetak pendapatan sebesar Rp2,67 triliun pada kuartal I/2024. Sementara itu, kinerja operasional GOTO diperkirakan akan mengalami kerugian -Rp799,17 miliar per kuartal I/2024. 

Apabila dibandingkan dengan kuartal I/2023 lalu, para analisis memperkirakan pendapatan GOTO akan lebih rendah 19,74% secara tahunan atau year on year. Pada kuartal I/2023 lalu, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,33 triliun.

Sementara itu, dari 38 analis, sebanyak 26 analis masih memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO. Rekomendasi beli atau overweight terbaru diberikan oleh JP Morgan. 

JP Morgan memberikan rekomendasi overweight terhadap saham GOTO, dengan target harga Rp75 per saham. Selain dari JP Morgan, rekomendasi beli juga datang dari BNI Sekuritas, dengan target price (TP) atau target harga sebesar Rp90 per saham. 

Di sisi lain, sebanyak 11 analis memberikan rekomendasi hold. Beberapa rekomendasi hold tersebut diberikan oleh Goldman Sachs dengan TP Rp83, dan HSBC dengan TP Rp68 per saham. Adapun hanya satu analis yang memberikan rekomendasi jual. 

Saham GOTO tercatat turun ke harga Rp61 atau melemah 1,61% pada penutupan perdagangan Jumat (26/4/2024). Sementara itu, secara year to date (YTD) atau sejak awal tahun, saham GOTO telah turun 29,07%.

Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu menjelaskan masa depan GOTO bergantung pada penjualan bisnis e-commerce-nya ke TikTok, yang akan sangat mengurangi tekanan pada labanya. Akan tetapi, menurut Nathan GOTO akan kehilangan sejumlah besar pendapatan potensial.

"Penjualan semacam itu akan berarti GoTo dapat mengalihkan sumber daya ke bisnis yang lebih menguntungkan seperti layanan on-demand-nya, segmen yang pertama kali mencapai titik impas, serta fintech," tulis Nathan dalam risetnya. 

Sementara itu, penjualan Tokopedia ke TikTok menurut Nathan meskipun berpotensi mengorbankan sebagian besar peluangnya dalam layanan digital, mungkin akan memberikan GOTO banyak pendapatan pasif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper