Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan acuan atau BI Rate sebesar 25 basis points menjadi 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan ini. Analis melihat kenaikan BI Rate ini berdampak negatif ke perusahaan-perusahaan teknologi di Bursa Efek Indonesia seperti GOTO, BUKA, dan perusahaan lainnya.
Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya mengatakan peningkatan suku bunga ini berdampak negaitf ke saham emiten teknologi. Hal tersebut salah satunya tercermin dari IDX Techno yang terus menerus mengalami koreksi menjelang pengumuman kenaikan BI Rate.
Selain itu, setelah kenaikan BI Rate, IDX Techno juga masih menjadi top losers di antara indeks-indeks sektoral lainnya. IDX Techno tercatat melemah 26,01% secara year to date atau sejak awal tahun 2024.
"Selain itu, perusahaan teknologi identik dengan porsi utang yang tinggi, sehingga dengan kenaikan suku bunga akan membuat cost of fund makin tinggi dan membuat emiten makin sulit mencetak laba," kata Cheril, dikutip Minggu (28/4/2024).
Dia melanjutkan, harapan bagi sektor teknologi ada pada pemangkasan suku bunga yang bisa lebih cepat untuk saat ini.
Di sisi lain, katalis bagi emiten-emiten teknologi menurutnya datang dari hasil efisiensi yang sudah dilakukan sejak tahun-tahun lalu diharapkan bisa meminimalisir tantangan suku bunga yang naik dan perkembangan teknologi yang pesat.
Baca Juga
Dia melanjutkan khusus untuk emiten e-commerce, penetrasi yang saat ini masih di bawah 50% masih menjadi peluang untuk digarap.
"Mengingat besarnya jumlah masyarakat Indonesia, seiring berjalannya waktu digitalisasi akan makin meluas," ujar Cheril.
Adapun InvestasiKu masih belum memberikan rekomendasi untuk masuk ke saham-saham teknologi. Hal ini karena masih terdapat ruang pelemahan bagi saham-saham teknologi.
"Kami masih lihat ruang pelemahan untuk saham-saham teknologi, jadi sementara dihindari dulu. Semeseter II/2024 baru dilihat lagi perkembangannya," ucapnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.